Dampak proyek pemukiman masyarakat terasing terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk di lokasi proyek dan sekitarnya: kasus proyek PKMT Kabupaten Bantaeng
View/ Open
Date
1987Author
Dafrid, Bachrah
Saleh, A. Karim
Nessa M. Natsir
F.G. Suratmo
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak proyek pada pemukiman masyarakat terasing Kabupaten Bantaeng terhadap kondisi sosial ekonomi penduduk di lokasi proyek dan sekitarnya. Hasil penelitian ini diharapkan juga berguna bagi pelaksanaan proyek pemukiman yang dilaksanakan melalui berbagai Instansi Pemerintah, sebagai masukan informasi dalam perumusan kebijaksanaan pemukiman penduduk di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode survai. Survai dilakukan di Kecamatan Bissappu Kabupaten. Bantaeng, khususnya lokasi proyek PKMT di Dusun Lannying dan Dusun Ujung di Desa Bontomarannu. Data yang disurvai meliputi aspek fisik, biologi, kependudukan, sosial budaya dan sosial ekonomi. Data diperoleh dengan tehnik wawancara terhadap responden yang dipilih di lokasi penelitian. Responden dipilih secara acak berlapis. Data perubahan kondisi sosial ekonomi meliputi perubahan aspek pendapatan kesempatan kerja, kondisi rumah, pendidikan, keterampilan, kesehatan dan komunikasi sosial. Untuk melihat perubahan kondisi sosial ekonomi sebelum dan sesudah proyek digunakan analisis uji tanda Wilcoxon. Untuk mengetahui pengaruh dari setiap kegiatan proyek terhadap kondisi lingkungan yang diamati digunakan Matriks Evaluasi kegiatan proyek terhadap unsur-unsur lingkungan. Perbedaan dampak proyek terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi penduduk di lokasi proyek dan sekitarnya digambarkan dengan bagan aliran dampak kegiatan proyek dengan komponen lingkungan.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi penduduk di lokasi proyek dan sekitarnya. Perubahan kondisi sosial ekonomi penduduk sekitar proyek relatif lebih besar dari perubahan kondisi sosial ekonomi penduduk di lokasi proyek.
Sebelum proyek, tingkat pendapatan masyarakat terasing dikategorikan sangat miskin. Setelah proyek, peru- bahan tingkat pendapatan terdiri dari 4 persen berubah menjadi kategori miskin; 60 persen berubah menjadi kategori cukup dan 36 persen berubah menjadi kategori cukup baik. ...