Show simple item record

dc.contributor.advisorWardani, Dewi Ulfah
dc.contributor.authorAdelina, Milka
dc.date.accessioned2023-10-29T00:48:34Z
dc.date.available2023-10-29T00:48:34Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/129031
dc.description.abstractPerdagangan internasional khususnya ekspor diyakini merupakan lokomotif penggerak dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Sekarang ini dapat dikatakan hampir seluruh negara di dunia ini ikut berperan dalam perdagangan internasional. Salah satunya adalah perdagangan intra industri, yaitu perdagangan dua arah yaitu ekspor dan impor antara dua negara dengan komoditas yang sama atau dalam indutri yang sama. Menurut data dari Sekretariat ASEAN 2008 sektor mineral menempati urutan kedua sebagai sektor yang sangat berperan dalam perdagangan antara negara-negara ASEAN. Penelitian ini bertujuan mengukur dan mengidentifikasi tingkat perdagangan intra-industri pada sektor mineral antara Indonesia dengan ASEAN serta menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perdagangan intra-industri pada sektor mineral antara Indonesia dengan ASEAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung nilai indeks perdagangan intra industri menggunakan model yang dikembangkan oleh Herbert G. Grubel dan Peter J. Lloyd. Model ini disebut dengan indeks perdagangan intra industri (IIT Index) atau indeks GL. Komoditasnya yang diambil berdasarkan klasifikasi HS (Harmonized System) 2 digit yakni kode HS 27 yang meliputi Mineral Fuels, Mineral Oils and Products of their Distillation; Bituminous Substances; Mineral Waxes. Selain itu metode yang digunakan adalah metode Panel Data untuk mengestimasi faktor-faktor determinan IIT. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data time series dan cross section (data panel), yang terdiri dari Gross Domestic Product (GDP), nilai tukar, jarak antar negara, serta populasi. Data yang dianalisis mencakup data negara-negara ASEAN (Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina) pada periode 1999-2008. Hasil perhitungan dalam penelitian ini menunjukkan Perdagangan intraindustri antara Indonesia dengan negara mitra dagangnya dalam penelitian ini yaitu ASEAN yang terdiri dari Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darusalam, Filipina, dan Vietnam dalam sektor mineral secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata 28 persen dan tergolong integrasi yang sedang. Indeks intra-industry trade antara Indonesia dengan Malaysia dalam 8 tahun pertama periode penelitian termasuk ke dalam klasifikasi integrasi yang agak kuat (nilai IIT lebih dari 50 persen) sedangkan dalam 2 tahun terakhir mengalami penurunan keseimbangan perdagangan sehingga nilai IIT berkisar 30 persen dimana impor Indonesia selalu lebih besar daripada ekspor. Derajat integrasi Indonesia dengan Singapura termasuk integrasi sedang (nilai rata-rata IIT 47 persen) dengan posisi impor Indonesia 3,8 kalinya lebih besar daripada ekspornya. Perdagangan Indonesia dengan Thailand termasuk ke dalam klasifikasi integrasi sedang (nilai rata-rata IIT 44 persen) dimana posisi ekspor Indonesia selalu lebih besar daripada impornya dan dalam 3 tahun terakhir periode penelitian integrasi melemah…id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcEconomics and development studiesid
dc.titleAnalisis perdagangan intra-industri pada sektor mineral antara Indonesia dengan ASEANid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPerdaganganid
dc.subject.keywordIntra-industriid
dc.subject.keywordASEANid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record