dc.description.abstract | Nilai kontribusi subsektor hortikultura terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) Nasional terus mengalami peningkatan dari Tahun 2007 hingga Tahun
2009. Hal ini mengindikasikan bahwa subsektor hortikultura merupakan subsektor
yang mempunyai prospek baik di masa mendatang sehingga dapat diandalkan
untuk memajukan perekonomian Indonesia. Komoditas hortikultura yang
mengalami peningkatan cukup tajam adalah komoditas tanaman hias atau
florikultura. Laju pertumbungan share subsektor tanaman hias pada Produk
Domestik Bruto (PDB) hortikultura bernilai positif yang berarti terjadi
peningkatan pada komoditi tersebut sebesar 0,87 persen per tahun. Diantara jenis
komoditas tanaman hias, bunga potong memiliki peluang yang cukup besar, baik
untuk pasar domestik maupun ekspor. Salah satunya adalah krisan, krisan potong
mempunyai peluang pasar yang sangat luas. Dari proyeksi ekspor krisan pada
Tahun 2007 diperkirakan mencapai US $ 15.000.000 (BPS, 2005). Meski
demikian, hingga saat ini pasokan krisan belum mencukupi kebutuhan
masyarakat. Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, sebagai salah satu sentra
produksi krisan potong di Jawa Barat memiliki potensi lahan dan agroklimat yang
mendukung sebagai daerah pengembangan komoditas pertanian tersebut. Namun
jumlah permintaan akan krisan potong yang semakin meningkat belum
sepenuhnya terpenuhi oleh produksi di Kecamatan Sukaresmi. Oleh karena itu
muncul keinginan petani untuk meningkatkan skala usaha. Selain itu masyarakat
sekitar pun tertarik untuk ikut mengusahakan krisan potong mengingat masih
terbukanya peluang pasar komoditas khas Kecamatan Sukaresmi itu. Namun
keinginan petani dan masyarakat terbentur adanya kendala modal sehingga
diperlukan analisis kelayakan usaha yang dilakukan melalui aspek non finansial
dan aspek finansial.
Ketidakpastian akan dapat menimbulkan perubahan-perubahan yang
mampu mempengaruhi kelayakan terutama dari aspek finansial. Perubahanperubahan yang mungkin terjadi antara lain penurunan harga jual krisan potong
dan peningkatan harga input variabel. Untuk melihat kondisi kelayakan usaha
dengan adanya perubahan tersebut maka perlu dilakukan analisis sensitivitas pada
usaha komoditas pertanian ini. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis
kelayakan usaha krisan potong di Kecamatan Sukaresmi pada aspek non finansial
seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, serta aspek
lingkungan, (2) menganalisis kelayakan usaha krisan potong di Kecamatan
Sukaresmi pada aspek finansial, (3) menganalisis sensitivitas kelayakan usaha
krisan potong di Kecamatan Sukaresmi bila terjadi perubahan harga jual krisan
potong dan harga beli bibit dengan menggunakan analisis switching value.
Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan bulan Februari
2011. Data primer diperoleh melalui metode wawancara langsung dan observasi
lapang. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur. Analisis
dilakukan secara kualitatif pada aspek-aspek non finansial dan secara kuantitatif
pada aspek finansial dengan program komputer Microsoft excel 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek pasar, usaha krisan
potong di wilayah ini masih memiliki peluang pasar. Pada bauran pemasaran tidak
terdapat masalah yang dapat mengganggu jalannya proses pemasaran. Pada aspek
teknis, pemilihan lokasi hingga teknik budidaya tidak menemui kendala yang
berarti. Pada aspek manajemen, meskipun manajemen usaha masih sederhana
namun telah terdapat pembagian tugas yang jelas dan usaha ini pun terdafatar
dalam keanggotaan gapoktan setempat. Pada aspek sosial dan lingkungan, usaha
ini memberikan dampak positif yang cukup banyak bagi masyarakat sekitar.
Secara aspek non finansial, usaha krisan potong di Kecamatan Sukaresmi layak
untuk dilaksanakan. ... | id |