Show simple item record

dc.contributor.advisorAmrullah, Ibnu Katsir
dc.contributor.advisorSumiati
dc.contributor.authorIlahi, Wahyu
dc.date.accessioned2023-10-28T16:04:24Z
dc.date.available2023-10-28T16:04:24Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128915
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh teknik pertumbuhan kompensasi dengan penggunaan serbuk gergaji dan berbagai taraf jagung kuning + lisin terhadap performans ayam broiler. Ternak yang digunakan sebanyak 200 ekor anak ayam umur sehari (DOC) strain Ross. Anak ayam tersebut dipelihara selama 6 minggu dengan perlakuan pemberian ransum yang berbeda. Pada fase 0-2 minggu anak ayam diberi ransum broiler starter komersial, dan pada fase 2-4 minggu diberi ransum broiler starter komersial yang ditambahkan serbuk gergaji 25% sebagai substitusi semu (pseudo substitusi). Pada fase 4-6 minggu diberi ransum broiler finisher komersial yang sebagian diganti dengan jagung kuning sebanyak 0% (P1), 10% (P2), 20% (P3), 30% (P4), dan 40% (P5), yang mana pada masing-masing perlakuan tersebut ditambahkan 0,1% lisin. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri atas 10 ekor ternak. Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, konsumsi energi metabolis, konsumsi protein, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan efisisensi penggunaan zat makanan (energi dan protein), mortalitas dan income over feed and chick cost (IOFCC). Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA). Jika berbeda nyata dilakukan uji jarak duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan (Steel dan Torrie, 1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serbuk gergaji sebanyak 25% pada periode pembatasan makanan dan penggunaan jagung kuning + lisin pada periode realimentasi berpengaruh nyata (P<0,05) menurunkan pertambahan bobot badan kecuali P2, P3 dan P4 (1,354 vs 1,390; 1,319; 1,273; 1,215 kg/ekor) dan meningkatkan konversi ransum kecuali P2 (1,53 vs 1,57; 1,66; 1,63; 1,76), tetapi tidak nyata mempengaruhi konsumsi ransum (2,067 vs 2,184; 2,185; 2,068; 2,133 kg/ekor). Penggunaan jagung kuning + lisin sampai taraf 10% dan 20% secara berturut-turut memperbaiki konversi ransum dan efisiensi penggunaan protein, sedangkan perbaikan efisiensi penggunaan energi adalah sampai taraf 40%. Penambahan jagung kuning kedalam ransum mengurangi biaya ransum/kg, sehingga adeth 10%. Kematian bukan disebabkan oleh perlakuan. menyebabkan IOFFF (Rp/kg bobot badan) ransum perlakuan lebih tinggi dari kontrol kecuali P3 dan P5. IOFCC (Rp/kg bobot badan) berturut-turut dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah P4, P2, P1, P3, P5. Penggantian sebagian ransum akhir dengan jagung kuning dalam penerapan teknik pertumbuhan kompensasi sampai dengan taraf 30% masih tetap menguntungkan. Angka mortalitas selama penelitianid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural Universityid
dc.subject.ddcAnimal Nutritionid
dc.titleRespon ayam broiler terhadap teknik pertumbuhan kompensasiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPertumbuhan kompensasiid
dc.subject.keywordSerbuk gergajiid
dc.subject.keywordLisinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record