Penentuan Jenis dan Peletakan Umpan pada Jaring Krendet dan Pengaruhnya terhadap Hasil Tangkapan Lobster di Teluk Pelabuhanratu, Jawa Barat
Abstract
Udang karang (lobster) merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, baik
di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Penangkapan lobster menggunakan alat
tangkap berupa jaring, salah satunya adalah jaring krendet. Namun permasalahan
penggunaanjaring krendet sangat tergantung pada kualitas umpan dan peletakan umpan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis umpan yang terbaik di antara
tiga jenis umpan (kanikil, kepala ikan kembung, dan keong mas) dan posisi pemasangan
umpan, yakni 0, 10, 20 cm.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2003 di Teluk Pelabuhanratu, Jawa
Barat. Peralatan dan bahan yang digunakan adalah jaring krendet dan tiga jenis umpan
(kanikil, kepala ikan kembung dan keorig mas). Penelitian menggunakan metode percobaan
dengan melakukan uji coba penangkapan langsung. Jenis dan peletakan umpan dijadikan
perlakuan dan jumlah operasi penangkapan sebanyak 20 kali dijadikan sebagai ulangan.
Pengoperasian jaring krendet dimulai pukul 17 :00 WIB (setting) dan pengangkatan
(hauling) pada esok paginya (pukul 06:00 WIB). Pengoperasian jaring krendet dilakukan
sebanyak 20 trip dengan sistem rawai. Setiap 3 jaring krendet menggunakan jenis umpan
yang berbeda dan penentuannya dilakukan secara acak, kemudian jaring krendet tersebut
disambungkan dengan menggunakan main line. Jarak antar jaring krendet ketika
dioperasikan sekitar 6 m. Lokasi penangkapan adalah tetap, agarjaring krendet tidak hilang
selama pcngoperasian maka kedua ujung main line-nya diberikan pelampung tanda.
Data yang diperoleh adalah data lapangan hasil uji coba penangkapan lobster di lokasi
penangkapan. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data berat dan jumlah hasil tangkapan
dari setiap perlakuan. Hasil tangkapan dikelompokkan berdasarkan jenis dan peletakan
umpan, kemudian hasil tangkapan dihitung jumiahnya (ekor) dan ditimbang beratnya (kg).
Da,ta hasil tangkapan dianalisa dengan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan.
Lobster yang tertangkap jaring krendet berdasarkan perbedaan jenis umpan adalah
dengan umpan kanikil berjumlah 94 ekor (52,18 kg), kepala ikan kembung berjumlah
73 ekor (39,83 kg) dan keong mas 47 ekor (27,41 kg). Data tersebut menunjukan bahwa
umpan kanikil memperoleh hasil tangkapan paling banyak dibandingkan dengan kepala
ikan kembung maupun keong mas. J umlah lobster yang tertangkap menurut perbedaan
peletakan adalah 97 ekor (50,57 kg) untuk peletakan umpan O cm, 61 ekor (34,86 kg) untuk
peletakan umpan 10 cm dan 56 ekor (34, 29 kg) untuk peletakan umpan 20 cm. Data
tersebut menunjukan bahwa jaring krendet pada peletakan O cm adalah yang paling
banyak menjerat lobster disusul oleh peletakan umpan 10 dan 20 cm.
Penelitian penentuan jenis dan peletakan umpan pada jaring krendet perlu dilakukan di
lokasi penangkapan lain dan ulangan perlu diperbanyak lagi agar data yang diperoleh lebih
akurat.