Show simple item record

dc.contributor.advisorBaskoro, Mulyono
dc.contributor.advisorImron, Mohammad
dc.contributor.authorPrakoso, Gilar
dc.date.accessioned2023-10-27T02:26:49Z
dc.date.available2023-10-27T02:26:49Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128847
dc.description.abstractRajungan (Portunus pelagicus) termasuk salah satu komoditi perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Salah satu alat tangkap yang dapat digunakan untuk menangkap rajungan adalah bubu. Dalam pengoperasian alat tangkap bubu diperlukan pemikat (attractor) untuk menarik target tangkapan masuk ke dalam bubu. Selain penggunaan umpan belum ada upaya penggunaan bentuk attractor lain dalam pengoperasian bubu. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu uji coba penggunaan attractor yang baru dalam pengoperasian alat tangkap bubu. Attractor yang dimaksud terdiri dari daun kelapa, ranting dan batang kayu yang digabungkan pada seutas tali, tali tersebut kemudian diikatkan pada tali yang menghubungkan antar bubu (tali utama). Pemasangan daun kelapa, ranting, dan batang kayu ini dimaksudkan untuk menjadikan bubu sebagai tempat berlindung yang menyerupai rumpon di dasar perairan, sehingga diharapkan rajungan tertarik untuk masuk ke dalam bubu. Jumlah bubu yang digunakan dalam penelitian adalah 30 buah dari total 120 buah bubu yang dioperasikan. Dari 30 buah bubu tersebut, 15 buah adalah bubu kontrol dan sisanya adalah bubu perlakuan yang menggunakan attractor. Ulangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 kali. Hasil tangkapan yang diperoleh antara bubu kontrol dan bubu perlakuan dipisah. Data hasil tangkapan yang diperoleh meliputi jenis kelamin, jumlah, bobot, panjang karapas dan lebar karapas. Data tersebut selanjutnya dicatat dalam tabel tabulasi untuk dianalisa sehingga dapat diambil kesimpulan. Jumlah hasil tangkapan utama yang didapat dari pengoperasian bubu rajungan selama I 6 hari adalah sebanyak 13 7 ekor rajungan (Portunus pelagicus ), sedangkan jumlah basil tangkapan sampingan yang diperoleh adalah 15 ekor udang windu (Penaeus monodon ). Jumlah rajungan yang diperoleh dengan menggunakan bubu kontrol adalah sebanyak 53 ekor, sedangkan jumlah hasil tangkapan rajungan bubu perlakuan sebanyak 84 ekor. Berdasarkan analisa statistik dengan menggunakan uji t-student terhadap hasil tangkapan rajungan per ekor antara bubu standar dengan bubu perlakuan doperoleh t hitung = 3,4332 > t tabel = 2,0423, sehingga diputuskan untuk menolak H0 atau menerima Hi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan antara bubu kontrol dan bubu perlakuan berbeda nyata, yang berarti bahwa penggunaan attractor dalam pengoperasian alat tangkap bubu berpengaruh terhadap hasil tangkapan. Berdasarkan analisa distribusi ukuran (panjang karapas, Iebar karapas dan bobot tubuh) dapat disimpulkan bahwa rajungan yang tertangkap oleh bubu kontrol dan bubu perlakuan termasuk dalam kategori dewasa.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFishing Management and Technologyid
dc.titlePenggunaan Attractor dalam Pengoperasian Alat Tangkap Bubu Rajungan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengahid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBubu jaringid
dc.subject.keywordAttractorid
dc.subject.keywordAlat tangkap ikanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record