dc.description.abstract | Makanan atau minuman yang baik adalah makanan atau minuman yang tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan yang mengkonsumsinya. Jumlah produk instan yang semakin meningkat menyebabkan perubahan gaya hidup masyarakat. Hal ini terjadi pada susu formula dengan adanya beberapa hal seperti kebutuhan kaum ibu dalam pemenuhan gizi anaknya, gencarnya para produsen susu formula dalam mempromosikan produknya, bahkan gaya hidup kaum ibu dalam zaman moderen ini menyebabkan meningkatnya pemberian susu formula bagi anak-anak. Namun harus disadari bahwa makanan atau minuman haruslah mempunyai keamanan dan mutu yang baik agar yang mengkonsumsi mendapatkan manfaat bukan kerugian yang akan timbul. Ada isu yang menyatakan bahwa dalam susu formula terdapat bakteri yang berbahaya yaitu Bakteri Enterobacter sakazakii. Adanya isu ini menimbulkan berbagai perepsi dan sikap terhadap susu formula. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan karakteristik konsumen (orang tua terutama kaum ibu) yang memberikan susu formula bagi anak mereka, (2) mendeskripsikan persepsi konsumen terhadap keamanan pangan dengan adanya isu Enterobacter sakazakii pada susu formula (3) menganalisis hubungan karakteristik konsumen (orang tua terutama kaum ibu) yang memberikan susu formula bagi anak mereka dengan persepsi konsumen terhadap keamanan pangan pada susu formula adanya isu bakteri Enterobacter sakazakii, (4) menganalisis sikap konsumen (orang tua terutama kaum ibu) terhadap merek susu Dancow dan susu SGM dengan adanya isu bakteri Enterobacter sakazakii. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tanah Sareal Bogor. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai Juli 2009. Responden penelitian adalah kaum ibu yang memberikan susu Dancow atau susu SGM pada anak-anaknya sebanyak 60 responden. Penelitian menggunakan korelasi Rank Spearman dan Multiatribut Fishbein. Karakteristik konsumen ( orang tua terutama kaum ibu) yang memberikan susu formula dengan merek Dancow dan susu SGM adalah :(1) Usia untuk responden susu Dancow berkisar 30-34 Tahun, (2) Status bekerja yaitu ibu rumah tangga tanpa pekerjaan sambilan, (3) Pengeluaran perbulannya berkisar Rp. 1.000.001-2.500.001, (4) Pendidikan terakhir SLTA. Untuk respoden susu SGM mempunyai karakterisitik sebagai berikut : (1) Usia responden berkisar 25-29 Tahun, (2) Ststus bekerjs yaitu ibu rumah tangga dengan pekerjaan sambilan, (3) Pengeluaran perbulannya berkisar Rp. 1.000.001-2.500.001. (4) Pendidikan terakhir SLTA dan S1. Persepsi konsumen terhadap keamanan pangan pada susu formula dengan isu bakteri Enterobacter sakazakii : Tahap pengenalan pembelian susu formula : Pengenalan kebutuhan, responden susu formula baik merek Dancow dan SGM mengetahui bawa susu formula memiliki berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pengenalan kebutuhan, motivasi terbesar responden susu Dancow untuk membeli karena menginginkan pemberian gizi yang lengkap bagi anak mereka sedangkan untuk responden susu SGM membeli susu formula karena kecocokan anak mereka terhadap susu SGM. Pencarian informasi : sumber informasi yang di peroleh oleh responden susu Dancow sebagian besar mendapatkannnya dari Dokter atau bidan begitu pula dengan responden susu SGM. Keputusan Pembelian :responden susu Dancow dan SGM melakukan pembelian dipengaruhi oleh keinginan sendiri atau inisiatif sendiri dan pembeliannya secara terencana. Persepsi konsumen : Responden susu Dancow paham terhadap keamanan pangan susu formula begitu pula denga responden susu SGM. Responden susu Dancow dan SGM juga mengetahui adanya isu bakteri Enterobacter sakazakii yang ada pada susu formula.Responden susu Dancow dan SGM mengetahui bahaya yang akan timbul dengan adanya bakteri Enterobacter sakazakii. Responden susu Dancow dan SGM dengan adanya informasi tentang bakteri Enterobacter sakazakii mempunyai persepsi terhadap keamanan pangan dengan adanya isu ini. Responden mempunyai penilaian bahwa mereka berpengaruh dengan adanya isu ini. Namun mereka tetap mengkonsumsi susu Dancow dan SGM, karena mereka belum tahu pasti merek susu apa saja yang telah terkontaminasi bakteri. Selain itu, responden merasa cocok dengan produk yang selama ini mereka berikan pada anak-anaknya. Hubungan karakteristik responden yaitu orang tua terutama kaum ibu dengan persepsi konsumen terhadap keamanan pangan pada susu formula adanya Bakteri Enterobacter sakazakii mempunyai nilai signifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 yang artinya hubunngan ini nyata dan mempunyai nilai rata-rata lebih besar dari pada 0,75 yang mempunyai arti hubungan ini sangat kuat dan searah dimana nilai tersebut bernilai positif. Sikap responden susu Dancow terhadap atribut dari susu Dancow secara keseluruhan memberikan penilaian yang positif sedangkan sikap responden susu Dancow terhadap atribut susu SGM secara keseluruhan bernilai netral. Dan sikap responden susu SGM terhadap atribut susu SGM secara keseluruhan bernilai positif, sedangkan sikap responden susu SGM terhadap atribut susu Dancow secara keseluruhan bernilai netral. Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada beberapa pihak berdasarkan hasil analisis, adalah : (1) Masyarakat khususnya para orang tua terutama para ibu untuk tidak salah dalam mempersepsikan isu ini dan mengambil sikap yang tepat untuk memberikan susu formula yang baik. (2) Para produsen susu formula untuk lebih memperhatikan produknya sebelum di pasarkan kepada masyarakat luas agar tidak merugikan bagi yang mengkonsumsinya. (3) Instansi Pemerintah khususnya Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), agar lebih ketat mengawasi produk yang akan beredar kepada masyarakat luas. Selain itu BPOM lebih berusaha untuk meningkatkan keamanan pangan dan meningkatkan aktifitas pembinaan dan pengawasan keamanan pangan pada produk susu formula. | id |