Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryana, Rita Nurmalia
dc.contributor.authorNoroaysah
dc.date.accessioned2023-10-26T02:31:19Z
dc.date.available2023-10-26T02:31:19Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128560
dc.description.abstractSektor pariwisata merupakan salah satu andalan sumber pemasukan devisa suatu negara. DKI Jakarta sebagai ibukota Republik Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan sektor pariwisata. Peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia telah memberikan dampak pada peningkatan jumlah restoran di DKI Jakarta. Selain itu peningkatan jumlah restoran di DKI Jakarta juga terkait dengan adanya perubahan gaya hidup yang diakibatkan oleh meningkatnya pendapatan masyarakat dan juga adanya pengaruh globalisasi. Perubahan pola makan yang terjadi pada sebagian masyarakat dapat menimbulkan tuntutan akan pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas dan praktis. Hal tersebut, telah menjadi daya tarik bagi pemilik modal untuk mengembangkan usaha makanan seperti restoran. Dilihat dari jenis makanan yang disajikan di setiap restoran yang ada, maka terdapat lima jenis makanan yaitu: makanan Indonesia, Daerah, Intemasional, Oriental dan Kontinental. Meningkatnya jumlah restoran dari tahun ke tahun membuat persaingan antar restoran menjadi semakin ketat. Citra suatu restoran merupakan realitas yang diandalkan oleh konsumen dalam menetapkan pilihannya. Restoran Saigon merupakan restoran yang terbilang baru, terdapat di Jakarta dengan menyajikan. menu-menu makanan khas Vietnam. Keberadaan restoran Saigon menambah persaingan dalam bisnis restoran fastfood. Sebagai pendatang baru, restoran Saigon membutuhkan penelitian mengenai perilaku konsumen yang potensial, termasuk di dalamnya adalah karakteristik konsumen, tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen tentang makanan dan restoran Saigon Vietnam di Jakarta, (2) Menganalisis respon konsumen terhadap makanan dan restoran Saigon Vietnam diJakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada restoran Vietnam bernama Saigon, yang terletak di Jalan Melawai Raya No 110, Kebayoran Barn, Jakarta Selatan. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan bahwa daerah Melawai merupakan pusat restoran makanan asing, seperti makanan Jepang, Korea dan Thailand. Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan dari bulan September sampai Oktober 2004. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap restoran tersebut, maka digunakan alat analisis "Importance Performance Analysis". Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden restoran Saigon sebagian besar adalah laki-laki (67%), status pernikahan sudah menikah (88%), jenis pekerjaan adalah pegawai swasta (66%), usia 26 hingga 35 tahun (53%) dengan pendidikan terakhir adalah sarjana ( 65% ). Pendapatan responden berkisar antara Rp 2.000.000,00 hingga Rp 3.000.000,00 per bulan (39%), pengeluaran yang dihabiskan untuk makan di restoran per bulan kurang dari Rp 500.000,00 (55%), sedangkan frekuensi responden dalam mengunjungi restoran paling banyak dilakukan antara satu hingga lima kali per bulan (76%). Hasil analisis dengan menggunakan Importance Performance Analysis menunjukkan bahwa prioritas utama yang perlu mendapatkan perhatian adalah lahan parkir yang terlalu sempit dan penampilan daftar menu makanan yang kurang menarik bagi konsumen. Sementara yang perlu dipertahankan adalah kebersihan dan kerapihan ruangan, kesejukan ruangan, kualitas makanan dan minuman, higienis makanan dan minuman, kemudahan cara pembayaran, kemudahan dalam menjangkau lokasi, kemudahan jalan masuk keluar lokasi, rasa, aroma, higienis dan kandungan gizi pada salah satu makanan favorit. Atribut yang memiliki prioritas rendah adalah penerangan restoran, aroma ruangan, penampilan pramusaji restoran, kemudahan pemesanan makanan, kemampuan didalam memecahkan masalah pengunjung, kesigapan pramusaji dalam melayani pengunjung, keramahan dan kesopanan pramusaji, reputasi restoran, kepekaan pramusaji terhadap kebutuhan tamu, pemberian pelayanan terhadap semua pengunjung tanpa pilih-pilih, volume dan harga pada salah satu makanan favorit. Sementara itu, atribut yang dirasakan berlebihan menurut responden adalah alunan musik yang lembut serta keamanan dan kenyamanan restoran. Dari hasil evaluasi dengan menggunakan analisis gap (kesenjangan), maka atribut yang memiliki nilai kinerja lebih besar dari nilai harapan adalah penerangan, keamanan dan kenyamanan serta kesejukan restoran. Sementara kinerja atribut sisanya, hampir memenuhi nilai yang diharapkan dengan selisih nilai kesesuaian kurang dari 10 persen, kecuali sarana parkir yang masih jauh dari kepuasan konsumen. Beberapa hal yang sebaiknya diterapkan oleh restoran Saigon untuk meningkatkan minat konsumen untuk datang ke restoran Saigon adalah: (1) Perlu adanya pengelolaan yang lebih lanjut mengenai sarana parkir yang kurang memadai, (2) Perlu adanya perhatian yang lebih mengenai harga yang ditawarkan karena konsumen menilai masih jauh dari nilai yang diharapkan terhadap kinerja yang ada, (3) Berdasarkan posisinya, reputasi restoran Saigon masih berada pada prioritas rendah. Oleh karena itu, kegiatan iklan dan promosi restoran Saigon perlu ditingkatkan lagi seperti dengan memberikan diskon-diskon pada hari-hari tertentu, publikasi pada koran atau majalah-majalah, serta pemasangan umbul-umbul di sekitar restoran.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.titleAnalisis Respon Konsumen terhadap Makanan dan Restoran Vietnam di Jakarta, Studi Kasus di Restoran Saigonid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordKarakteristik konsumenid
dc.subject.keywordAtribut produkid
dc.subject.keywordPromosiid
dc.subject.keywordKepuasan konsumen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record