| dc.description.abstract | Pemalsuan bahan baku makanan ternak kerap kali dilakukan oleh penjual bahan baku skala kecil untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Akibat dari pemalsuan bahan baku yang digunakan dalam menyusun ransum menyebabkan turunnya kualitas ransum dan keamanan ransum untuk ternak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas fisik dari pollard yang telah dipalsukan dengan rnenggunakan sekam. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Industri Makanan Ternak dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan Maret sampai bulan April 2007. Penelitian ini menggunakan bahan baku pollard scbanyak 20 kg yang diperoleh dari PT. Bogasari dan sekam sebanyak 4 kg yang berasal dari Gunung Leutik, Bogor, Jawa Barat. Perlakuan yang diberikan pada pollard, yaitu: penambahan sekam 0% (PI), penambahan sekam 5% (P2), penambahan sekam 10% (P3), penambahan sekam 15% (P4) dan penambahan sekam 20% (P5). Peubah yang diamati adalah kadar air, ukuran partikel, berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Kontras Orthogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sekam dalam pollard berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap kenaikan ukuran partikel dan sudut tumpukan. Sebaliknya, penambahan sekam dalam pollard berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap penurunan nilai berat jenis. Kadar air, kerapatan tumpukan dan kerapatan pemadatan tumpukan tidak dipengaruhi oleh penambahan sekam. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa untuk menguji adanya pencampuran sekam dalam pollard dapat dilakukan dengan mengukur berat jenis, ukuran partikel dan sudut tumpukan. | id |
