Show simple item record

dc.contributor.advisorAmrullah, Ibnu Katsir
dc.contributor.advisorSumiati
dc.contributor.authorNurokhmah
dc.date.accessioned2023-10-25T12:24:50Z
dc.date.available2023-10-25T12:24:50Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128450
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pertumbuhan kompensasi dengan menggunakan berbagai taraf serbuk gergaji dan minyak ikan terhadap penampilan ayam broiler. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai September 2003 di Laboratorium Lapang Nutrisi Temak Unggas, Jurusan Ilmu Nutrisi den Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan, Fapet, IPB. Ternak yang digunakan sebanyak 192 ekor anak ayam umur sehari (DOC) strain Phidelsex CP 707 dari PT. Charoen Pokphand Tangerang Indonesia yang dipelihara selama 6 minggu. Ayam-ayam diberi ransum broiler starter komersial (BSK) dari umur 0-2 minggu, dan dari umur 2-4 minggu diberi ransum BSK yang sebagian diganti dengan serbuk gergaji sebanyak 0, 5, 10, 15, 20 dan 25%. Pada umur 4-6 minggu diberi mansum broiler finisher komersial (BFK) yang sebagian diganti dengan minyak ikan sebanyak 0, 2,5; 5; 7,5; 10 dan 12,5%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri atas 8 ekor nyam. Peubah yang diukur dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, konsumsi energi metabolis, konsumsi protein, pertambahan bobot hadan, konversi ransum dan efisiensi penggunaan zat makanan (energi dan protein), mortalitas dan Income Over Feed and Chick Cost (IOFCC). Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap peubah yang diamati. Jika berbeda nyata dlakukan uji kontras orthogonal untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan (Steel dan Torrie, 1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan serbuk gergaji pada periode pembatasan makanan dan penggunaan minyak ikan pada periode realimentasi nyata (P<0,05) mempengaruhi konsumsi ransum (3,369 vs 3,469; 3,360; 3,146; 3,165; 3,077), pertambahan bobot badan (1,843 vs 1,980; 1,900; 1,852; 1,779; 1,682) dan konversi ransum (1,83 vs 1,75; 1,77: 1,70; 1,78; 1,83). Penggunaan serbuk gergaji 5-25% sangat nyata (P<0,01) menurunkan konsumsi ransum sejati yaitu dengan perbedaan sebesar 7,7% (P2); 6,8% (P3); 23,6% (P4); 21,3% (P5) dan 26,5% (P6). Selanjutnya pada periode realimentasi menunjukkan fenomena kompensasi yaitu dengan pertambahan bobot badan lebih tinggi 20% (P2); 16,6% (P3); 16% (P4); 7,7% (P5) dan 11,5% (P6) dibandingkan kontrol. Pertumbuhan kompensasi dan penggunaan minyak ikan memperbaiki efisiensi penggunaan zat makanan (energi dan protein) dan konversi ransum. ICFCC berturut-turut dari yang tinggi sampai terendah adalah P2, P3, P4, PS, PI, P6. Budidaya ayam broiler ngan teknik pertumbuhan kompensasi lebih menguntungkan. Angka mortalitas selama penelitian adalah 10,4% (20 ekor).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcNutrition and Feed Technologyid
dc.titleRespon ayam broiler terhadap teknik pertumbuhan kompensasiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordcompensatory growthid
dc.subject.keywordsawdustid
dc.subject.keywordfish oilid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record