dc.description.abstract | Program peningkatan penanaman hijauan pakan ternak telah dilakukan selama
delapan tahun namun jumlah populasi ternak ruminansia belum bertambah sesuai
dengan target pemerintah. Salah satu penyebab belum tercapainya program ini adalah
belum terdistribusinya pakan hijauan berkualitas di kawasan sentra peternakan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan evaluasi program peningkatan penanaman hijauan pakan
ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor kunci keberhasilan
penanaman tanaman pakan ternak dan menyusun strategi peningkatan penanaman
tanaman pakan. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan dan
pengisian daftar pertanyaan (kuesioner) oleh narasumber. Dalam prosedur pemilihan
narasumber yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key
informant) yang sesuai dan fokus dengan penelitian. Analisis data dilaksanakan
melalui Analytical Hierarchy Process (AHP), yaitu sebuah hirarki fungsional, dengan
input utamanya persepsi manusia. Jumlah narasumber untuk metode AHP adalah 22
narasumber yang terdiri dari pimpinan Direktorat Pakan, dinas yang membidangi
peternakan di provinsi dan kabupaten, serta peternak. Berdasarkan hasil pengolahan
data menggunakan metode AHP diketahui bahwa aktor yang menempati urutan
pertama dalam strategi pengembangan program penanaman hijauan pakan ternak
adalah kelompok peternak, kemudian diikuti oleh pemerintah daerah kabupaten,
provinsi, dan pusat. Faktor yang paling mempengaruhi dalam strategi pengembangan
program penanaman hijauan pakan ternak adalah lahan, diikuti oleh faktor iklim, input
produksi, komitmen daerah dan budidaya HPT. Strategi yang dianggap penting dalam
pengembangan program penanaman HPT adalah penanaman HPT di musim hujan.
Hasil analisis AHP pada aktor dan faktor yang paling berpengaruh dapat menjadi
acuan perumus kebijakan dalam menyusun strategi pengembangan program
penanaman hijauan pakan ternak | id |