Show simple item record

dc.contributor.advisorSahara
dc.contributor.authorNovisurizki, Nur
dc.date.accessioned2023-10-25T11:29:40Z
dc.date.available2023-10-25T11:29:40Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128390
dc.description.abstractLidah buaya (Aloe vera) merupakan komoditas pertanian yang dewasa ini mulai mendapat perhatian untuk dikembangkan secara komersil. Tanaman lidah buaya mempunyai banyak manfaat dan khasiat bagi kesehatan, sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kosmetika dan farmasi, serta industri makanan dan minuman ringan lidah buaya. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan trend untuk kembali menggunakan bahan alami (back to nature), menjadikan lidah buaya sebagai tanaman yang diminati masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : (l ) menganalisis kelayakan usaha lidah buaya di tempat penelitian dalam aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek finansial, dan (2) menganalisis tingkat sensitivitas kelayakan usaha terhadap perubahan manfaat dan biaya. Penelitian dilakukan di Perkebunan X, kampung Kawung Luwuk, Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan selama 6 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan September 2004. Data yang digunakan dalarn penelitian ini meliputi . data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur dan internet. Hasil analisis kualitatif dari aspek pasar, aspek teknis, dan aspek manajemen menunjukkan bahwa usaha lidah buaya di tempat penelitian layak untuk dilaksanakan. Pada aspek pasar, potensi pasar lidah buaya cukup tinggi. Bauran pemasaran yang mencakup strategi produk, harga, tempat pemasaran, dan promosi yang diterapkan dapat mendukung kegiatan pemasaran lidah buaya. Pada aspek teknis, dari segi lokasi, kondisi geografis dan lingkungan perkebunan sesuai untuk usaha lidah buaya. Tata letak atau layout, sarana, dan fasilitas yang tersedia dapat mendukung kelancaran kegiatan produksi. Keragaan usahatani lidah buaya dilakukan dengan baik sehingga mampu berproduksi secara optimal. Pada aspek manajemen, walaupun struktur organisasi yang dimiliki relatif singkat dan sederhana, namun dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa usaha lidah buaya di tempat penelitian layak untuk dilaksanakan. Nilai-nilai kriteria investasi yang diperoleh memenuhi syarat-syarat kelayakan. Dengan tingkat bunga sebesar 9,29 %, diperoleh nilai Net Present Value (NPV) lebih besar dari 0, yaitu Rp 473.606.993,52. Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh lebih besar dari tingkat bunga yang ditetapkan, yaitu 57 %. Nilai Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C) yang diperoleh lebih besar dari 1, yaitu 3,24. Nilai Pay Back Period (PBP) lebih singkat dari umur proyek, yaitu 2 tahun 9 bulan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa dari berbagai perubahan yang diujikan yaitu penurunan harga jual pelepah segar sebesar 16,7 %, penurunan basil produksi lidah buaya sebesar 12,5 %, penurunan harga jual pelepah segar sebesar 16, 7 % disertai penurunan hasil produksi lidah buaya sebesar 12,5 %, kenaikan upah sebesar 11,505 %, kenaikan harga pupuk bokasi sebesar 2, 73 %, dan kenaikan upah sebesar 11,505 % disertai kenaikan harga pupuk bokasi sebesar 2, 73 %, tidak menjadikan usaha lidah buaya ini tidak la yak untuk dilaksanakan. Perubahan-perubahan tersebut hanya berakibat pada penurunan nilai-nilai NPV, IRR, Net B/C, dan PBP. Secara keseluruhan, ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek finansial, dan analisis sensitivitas, usaha lidah buaya di tempat penelitian layak untuk dilaksanakan. Usaha lidah buaya ini layak untuk dikembangkan sesuai dengan rencana pemilik perkebunan untuk melakukan perluasan lahan untuk lidah buaya. Dengan pengembangan usaha diharapkan adanya peningkatan keuntungan dan peningkatan pangsa pasar. Dalani merealisasikan rencana tersebut, Perkebunan X sebaiknya melakukan restrukturisasi organisasi untuk menghindari terjadinya penumpukan pekerjaan pada salah satu jabatan. Dalam masalah keuangan, sebaiknya Perkebunan X melakukan pencatatan keuangan dengan lebih terstruktur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLidah buayaid
dc.subject.ddcFinansialid
dc.titleAnalisis Kelayakan Finansial Pengembangan UsahaLidah Buaya (Studi Kasus: Perkebunan X, Kampung Kawung Luwuk, Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record