dc.description.abstract | Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salab satu komoditi horti kultura yang memiliki prospek cerah. Kegunaan cabai merah sangat luas sehingga banyak dibudidayakan oleh negara-negara di daerah tropika dan subtropika. Di Indonesia, budidaya tanaman cabai dilakukan hampir di seluruh daerah.
Produksi cabai di Indonesia masih rendab dan belum mencukupi kebutuhan konsumen. Penyebabnya adalah teknik budidaya yang belum optimal, serangan hama dan penyakit, serta kurangnya varietas cabai yang unggul.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan benih bermutu yaitu dengan
pemuliaan melalui introduksi tanaman. Langkah selanjutnya adalah melakukan deskripsi dan evaluasi tanaman introduksi untuk mengetahui galur yang terbaik. Pada saat ini masih belum banyak dilakukan deskripsi dan evaluasi sifat sifat hortikultura galur-galur cabai introduksi, yang meliputi
karakter vegetatif, karakter generatif dan karakter produksi.
Percobaan dilakukan pada laban dengan mulsa dan tanpa mulsa. Pemakaian mulsa dimaksudkan untuk menekan serangan hama dan penyakit, serta meng optimalkan kualitas dan kuantitas buah cabai yang dihasilkan oleh galur-galur yang diuji.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan sifat-sifat hortikultura lima galur lokal dan sebelas
galur introduksi cabai merab. Hipotesis yang diajukan adalah masing-masing galur memiliki
karakter hortikultura serta tanggap terhadap pemakaian mulsa yang berbeda-beda, dan penggunaan
mulsa plastik akan berpengaruh pada beberapa sifat hortikultura cabai merah. | id |