dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan untuk menentukan keramahan lingkungan penangkapan
bubu lipat berdasarkan jenis hasil tangkapan, komposisi ukuran rajungan dan melihat
hasil tangkapan sampingan yang tertangkap oleh alat tangkap bubu lipat yang
dioperasikan nelayan Gebang Mekar, Cirebon. Pengumpulan data dilakukan sejak
tanggal 2 Maret sampai 15 Maret 2005 di Gebang Mekar, Cirebon.
Dalam penelitian ini 300 buah bubu lipat digunakan dalam 4 trip. Jumlah
contoh hasil tangkapan sasaran utama, yaitu rajungan yang dipilih sebanyak 50 ekor
per trip atau 25 ekor per setting. Selama 4 trip operasi penangkapan rajungan, yang
masing-masing trip melakukan 2 kali setting tertangkap 19 jenis spesies. Hasil
tangkapan tersebut dikelompokkan menjadi 6 jenis, yaitu rajungan (Portunus
pelagicus), krustasea (udang dan kepiting), moluska (hewan lunak), ikan,
ekinodermata (hewan berkulit duri) sebanyak 50 % dan ular laut. Hasil tangkapan
sasaran utama sebanyak 589 ekor (30 %) sedangkan hasil tangkapan sampingan
sebanyak 1964 ekor (70 %). Perbandingan rajungan dengan hasil tangkapan
sampingan adalah 3:7. Hasil sampingan didominasi oleh keong (Nerita sp.) salah satu
dari spesies moluska sebesar 451 individu atau sebesar 23 % ini berarti bahwa bycatch
relatif lebih tinggi, sekitar 70 %. By-catch yang tinggi mencenninkan
komposisi hasil tangkapan di lokasi penelitian, namun berdasarkan cara
penangananya bubu lipat ini dapat dikatakan ramah lingkungan, karena semua jenis
hasil tangkapan langsung direbus dan sebagian besar hasil tangkapan sudah layak
tangkap. Secara umum pengoperasian bubu lipat di Gebang Mekar, Cirebon
tergolong ramah lingkungan. | id |