Show simple item record

dc.contributor.advisorAnwar, Affendi
dc.contributor.advisorJunus, H.Mas'ud
dc.contributor.advisorGany Radi A
dc.contributor.authorPudele, M. Hading
dc.date.accessioned2023-10-24T09:15:21Z
dc.date.available2023-10-24T09:15:21Z
dc.date.issued1987
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127918
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya peranan padi dan palawija terhadap perekonomian wilayah dan apakah padi termasuk sektor basis dan palawija sektor non-basis. Padi sebagai sektor basis maka berapa besar pengganda pendapatan dan tenaga kerja terhadap total pendapatan dan tenaga kerja wilayah. Selain dari itu juga ingin diketahui besarnya pendapatan dan kontribusi pendapatan usahatani padi dan palawija terhadap total pendapatan petani, besarnya opportunity cost usahatani palawija terhadap usaha tani padi di lahan tadah hujan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi petani mengusahakan tanaman palawija relatif sedikit. Dalam hal ini maka model analisis yang digunakan adalah model ekonomi basis, analisis biaya dan manfaat, dan model regressi berganda Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode analisis peranan padi rata-rata 46,27 persen untuk indikator pendapatan dan 61,11 persen untuk indikator tenaga kerja dengan kosien lokasi yang lebih besar dari satu. Ini berarti bahwa padi tergolong sektor basis, sebagai sektor basis mempunyai pengganda pendapatan jangka pendek rata-rata 2,164 dan jangka panjang 2,3939 per tahun. Sedangkan palawija peranannya rata-rata 6,39 persen per tahun dengan kosien lokasi yang lebih kecil dari satu atau tergolong sektor non-basis. Analisis biaya manfaat menunjukkan bahwa pendapatan usahatani padi atas biaya tunai pada lahan berpengairan, lahan sawah tadah hujan, lahan sawah tadah hujan dimusim kering dengan pompanisasi, dan palawija (kacang hijau) secara berturut-turut sebanyak Rp 849 052, Rp 330 032, Rp 94968, dan Rp 71 660 per kepala keluarga atau Rp 232 642, Rp 237 144, Rp 136 383, dan Rp 206 718 per hektar. Sedangkan dengan analisis berdasarkan pola tanaman padi-padi -Bera pada lahan berpengairan, padi-palawija-Bera pada lahan sawah tadah hujan, dan padi-padi-Bera pada lahan sawah tadah hujan. dengan pompanisasi, diperoleh pendapatan atas biaya tunai secara berturut-turut sebanyak Rp 849 052, Rp 401 592. dan Rp 425 000 per kepala keluarga atau Rp 465 284, Rp 443 862, dan Rp 381 653 per hektar. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFood cropsid
dc.subject.ddcRural developmenid
dc.titlePeranan sub sektor pertanian tanaman pangan dalam pembangunan wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang Propinsi Sulawesi Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRiceid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record