Peranan sub sektor pertanian tanaman pangan dalam pembangunan wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang Propinsi Sulawesi Selatan
View/ Open
Date
1987Author
Pudele, M. Hading
Anwar, Affendi
Junus, H.Mas'ud
Gany Radi A
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat besarnya peranan padi dan palawija
terhadap perekonomian wilayah dan apakah padi termasuk sektor basis dan palawija sektor
non-basis.
Padi sebagai sektor basis maka berapa besar pengganda pendapatan dan tenaga kerja terhadap total
pendapatan dan tenaga kerja wilayah. Selain dari itu juga ingin diketahui besarnya pendapatan dan kontribusi pendapatan usahatani padi dan palawija terhadap total pendapatan petani, besarnya
opportunity cost usahatani palawija terhadap usaha tani padi di lahan tadah hujan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi petani mengusahakan tanaman palawija relatif sedikit.
Dalam hal ini maka model analisis yang digunakan adalah model ekonomi basis,
analisis biaya dan manfaat, dan model regressi berganda Cobb-Douglas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode
analisis peranan padi rata-rata 46,27 persen untuk indikator pendapatan dan 61,11 persen untuk indikator tenaga kerja dengan kosien lokasi yang lebih besar dari satu. Ini berarti bahwa padi tergolong sektor basis, sebagai sektor basis mempunyai pengganda pendapatan jangka pendek rata-rata 2,164 dan jangka panjang 2,3939 per tahun. Sedangkan palawija peranannya rata-rata 6,39 persen per tahun dengan kosien lokasi yang lebih kecil dari satu atau tergolong sektor non-basis. Analisis biaya manfaat menunjukkan bahwa pendapatan usahatani padi atas biaya tunai pada lahan berpengairan, lahan sawah tadah hujan, lahan sawah tadah hujan dimusim kering dengan pompanisasi, dan palawija (kacang hijau) secara berturut-turut sebanyak Rp 849 052, Rp 330 032, Rp 94968, dan Rp 71 660 per kepala keluarga atau Rp 232 642, Rp 237 144, Rp 136 383, dan Rp 206 718 per hektar. Sedangkan dengan analisis berdasarkan pola tanaman padi-padi -Bera pada lahan berpengairan, padi-palawija-Bera pada lahan sawah tadah hujan, dan padi-padi-Bera pada lahan sawah tadah hujan. dengan pompanisasi, diperoleh pendapatan atas biaya tunai secara berturut-turut sebanyak Rp 849 052, Rp 401 592. dan Rp 425 000 per kepala keluarga atau Rp 465 284, Rp 443 862, dan Rp 381 653 per hektar. ...
Collections
- MT - Human Ecology [2199]