Strategi bertahan pelaku sektor informal: Peranan modal sosial migran Pedagang Kaki Lima di sekitar Kebun Raya Bogor
Abstract
Sektor informal mampu menyerap tenaga kerja migran yang tidak terampil
dengan jumlah yang relatif besar. Jumlah migran yang masuk ke daerah Bogor
terus meningkat dari waktu ke waktu dan menyebabkan perkembangan sektor
informal, khususnya PKL (Pedagang Kaki Lima). Para migran pedagang kaki
lima biasanya memulai usaha dengan memanfaatkan modal sosial yang mereka
miliki, misalnya, kerabat atau teman mereka dari daerah asal yang sama.
Kemudian, mereka akan memperluas jaringan ke kelompok lain yang berkaitan
dengan usaha mereka, seperti pemasok bahan baku. Para migran pedagang kaki
lima bergantung pada modal sosial yang mereka miliki untuk mempertahankan
usaha mereka. Penelitian ini menggunakan metode survei dan wawancara
mendalam terhadap 40 pedagang kaki lima di sekitar Kebun Raya Bogor.