Show simple item record

dc.contributor.authorSubali, Agus
dc.date.accessioned2010-05-05T12:08:14Z
dc.date.available2010-05-05T12:08:14Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12745
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan melakukan analisa terhadap pengaruh konversi lahan terhadap pola nafkah rumahtangga petani. Dalam penelitian ini penulis berusaha meneliti penggunaan uang hasil dari penjualan lahan oleh rumahtangga petani dan untuk mengetahui juga perubahan struktur rumahtangga petani yang lahannya terkonversi. Aspek-aspek yang dikaji meliputi analisis ditingkat rumahtangga petani. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui dampak konversi lahan terhadap struktur rumahtangga petani (2) Mengetahui penggunaan uang hasil konversi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi kasus. Data-data dan informasi yang didapatkan di lapangan disajikan secara deskriptif dan eksploratif dengan berdasarkan informasi atau keterangan dari objek penelitian. Data dan informasi dalam penelitian ini didapatkan dengan menggunakan kombinasi strategi pendekatan yaitu wawancara, observasi dan analisa dokumen. Responden terdiri dari petani yang menjual lahan di desa Batujajar yang berjumlah 20 orang. Konversi lahan yang dilakukan penduduk Batujajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendidikan, peluang kerja, dan pendapatan. Sedangkan faktor eksternal meliputi pengaruh investor, pengaruh tetangga yang menjual lahan terlebih dahulu , aparat desa dan juga dari calo tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur kerja rumahtangga, dan juga terjadi perbedaan pemanfaatan dalam alokasi dana hasil penjualan lahan antar petani. Ada perbedaan yang nyata antara petani lapisan atas, menengah, dan bawah dalam pengelolaan dana hasil penjualan lahan. Petani kaya atau petani lapisan atas cenderung ke arah penggunaan produktif, sedangkan petani miskin cenderung ke arah konsumtif. Akibat tekanan ekonomi, dana yang didapat dari hasil penjualan lahan oleh petani lapisan bawah, lebih cenderung dialokasikan ke arah yang sifatnya konsumtif, seperti memperbaiki rumah, membeli peralatan rumahtangga dan juga untuk makan.Sedangkan petani yang berada pada lapisan atas mengalokasikan uang hasil penjualan lahan untuk kegiatan yang sifatnya produktif, yakni untuk tambahan modal usaha. Kondisi kemiskinan juga lah yang mendorong petani lapisan bawah untuk melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup, salah satunya dengan menerapkan pola nafkah ganda dan juga memaksimalkan tenaga kerja keluarga, baik anak maupun istri. Pola nafkah ganda dilakukan melalui penganekaragaman bidang mata pencaharian sedangkan pemaksimalan tenaga kerja dilakukan dengan melibatkan anakanak dan wanita (istri) untuk turut serta dalam usaha produktif. Selain itu sebenarnya rumahtangga petani di desa penelitian juga memanfaatkan jaringan sosial dalam bentuk kelembagaan yang sudah ada semisal arisan, pengajian untuk membantu ekonomi mereka, namun pembahasan secara detil tidak penulis lakukan karena kurangnya data yang berhasil dikumpulkan.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Konversi Lahan Terhadap Pola Nafkah Rumahtangga Petani.id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record