Show simple item record

dc.contributor.authorBudiman, Arif
dc.date.accessioned2010-05-05T12:05:51Z
dc.date.available2010-05-05T12:05:51Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12737
dc.description.abstractSampah sering dianggap sebagai suatu ha1 yang tidak berguna, karena sampah dapat berdampak negatif terhadap liigkungan. Penanganan sampah secara konvensional dilakukan dengan penimbunan sanitaris (sanitary IandfiIr), pembakaran (incinerction) dan pembuatan kompos (composting). Susanto (2001) merancang alat pembakar sampah (incinerator) tipe batch yang berfungsi sebagai pengontrol proses pemnbakaran dan dilengkapi dengan alat konversi energi panas proses pembakaran untuk memanaskan air. Adapun tujuan penelitian ini adalah neinodifikasi desain incinerator rancangan Susanto untuk meningkatkan kiierjanya, serta menguji unjuk kerja alat hasil modifikasi tersebut untuk mengetahui penirgkatan kiierja yang dapat dicapai setelab alat dknodifikasi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ergonomika dan Elektronika (bengkel TEP) dan Laboratorium Energi dm Elektrifikasi Jmsm T e M Pertanian, Institut Pertanian Bogor selama bulan Juli 2001 sampai bulan September 2001. Modifikasi alat yang dilakukan adalah memperbanyak jurnlah lubang pemasukan udara guna meningkatkan laju pembakaran sampah dan merubah sistem pindah panas (mengganti jenis bahan pipa, memperkecil ukuran pipa dan merubah konstruksi pipa). Parameter uji unjuk kerja alat meliputi laju pembakaran sampah, rendemen arang, rendemen abu, kualitas asap hasil pembakaran dan suhu air hasil pemanasan. Uji unjuk kerja dilakukan sebanyak 8 kali ulangan dengan perlakuan yang salna. Data yang diambil merupakan data uji unjuk kerja pada 3 ulangan terbaik. Data hasil uji unjuk kerja dibandingkan dengan data hasil unjuk kerja pada alat sebelum dimodifikasi untuk mengetahui adanya peningkatan kinerja alat. Berdasarkan analisis lubang pemasukan udara didapatkan bahwa debit udsra perancangan adalah 0.0155 m3/detik. Luasan total lubang penlasukan udara adalah 155 cmZ. Jumlah lubang pemasukan udara pada bagian samping ruang pembakaran adalah 8 buah dengan diameter 19.05 mm, sedangkan junlah lubang pemasukan udara pada bagian bawah ruang pembakaran adalah 43 buah dengan diameter 20 mn. Berdasarkan analisis pipa sistem pindah panas didapatkan bahwa panjang pipa sistem pindah panas untuk perancangan adalah 3 m. Hasil uji unjuk kerja alat menunjukkan bahwa laju pembakaran sampah setelah alat dimodifikasi meningkat dibandingkan dzngan laju pembakaran sampah sebelum alat dimodifikasi. Pada alat sebelum dimodifikasi laju pembakaran rata - rata adalah 9.7 kg/jam, sedangkan pada alat setelah dimodifikasi adalah 10.66 kg/jam. Suhu ruang pembakaran pada alat setelah dimodifkasi lebih besar daripada alat sebelum dimodifikasi. Suhu ruang pembakaran bagian bawah pada alat hasil modifkasi yang tertinggi adalah 801.8 OC, sedangkan pada alat sebelum dimodifikasi adalah 240.4 OC. Suhu ruang pembakaran bagian atas pada alat hasil modifikasi yang tertinggi adalah 799 "C, sedangkan pada alat sebelun? dimodifikasi adalah 229.4 OC. Suhu dinding tertingi pada alat hasil modifikasi adalah 176.3 OC, sedmgkan pada a!at sebelum dimodifikasi adalah 129.6 O C . Suhu cerobong tertinggi paGa alat hasil modifkasi adalah 210.3 OC , diperoleh pada ulangan I. Hasil uji panelis menunjukkan bahwa penanganan asap pada alat setelah dimodifiiasi baik. Tetapi dari hasil uji panelis juga menyebutkan bahwa asap yang diasilkan oleh proses pembakaran masih mengganggu. Rendemen arang pada alat hasil modifikasi hampir sarna dengan alat sebelum modifkasi. Rendemen arang tertinggi pada alat hasil modifikasi adalah 10.15 %, sedangkan pada alat sebelum dimodifikasi adalah 10.87 %. Sedangkan rendemen abu pada alat dimodifkasi lebih kecil daripada alat sebelum modifkasi yaitu rendemen abu tertinggi pada alat hail modifkasi adalah 2.9 % sedangkan pada alat sebelum dimodifikasi adalah 5.65 % . Suhu pipa tertinggi pada alat hasil modifkasi adalah 21 1.4 OC, sedangkan pada alat sebelum dimodifikasi adalah 137.4 OC. Suhu air hasil pemanasan tertingi pada alat hasil modifikasi adalah 63.3 OC, sedangkan pada alat sebelum dimodifikasi adalah 40.7 OC (pada debit air 2 literlmenit - 2.5 literlmenit). Berdasarkan hasil uji unjuk kerja alat secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa modifikasi alat yang telah dilakukan dapat meningkatkan kinerja alat sebelumnya. Kinerja proses pembakaran masih dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah lubang udara, sedangkan kinerja sistem pindah panas dapat ditingkatkan dengan memperbaiki konstruksi pipa sistem pindah panas.id
dc.publisherBogor Agricultural university (IPB)
dc.titleModifikasi Desain dan Uji Unjuk Kerja Alat Pembakar Sampah (Incinerator) Tipe Batchid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record