Show simple item record

dc.contributor.advisorUtomo, Nur Bambang Priyo
dc.contributor.advisorMokoginta, Ing
dc.contributor.authorNurmalia, Lia
dc.date.accessioned2023-10-20T01:31:35Z
dc.date.available2023-10-20T01:31:35Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127332
dc.description.abstractSalah satu masalah yang dihadapi dalam budidaya perikanan adalah adanya keterbatasan penyediaan pakan induk yang berkualitas baik. Nutrien pakan induk merupakan unsur utama yang mempengaruhi penampilan reproduksi induk. Le mak dan asam lemak essensial adalah salah satu nutrien penentu dalam perkembangan induk agar menghasilkan telur dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik. Kebutuhan ikan akan asam lemak essensial berbeda berdasarkan spesies dan habitatnya. Ikan air tawar seperti ikan zebra cenderung membutuhkan asam lemak n-6 atau asam lemak n-6 dan n-3. Akan tetapi seringkali kebutuhan asam lemak essens ial harus seimbang antara asam lemak n-6 dan n-3. Ilcan air tawar selalu membutuhkan asam lemak n-6. Ikan membutuhkan asam lemak n-3 dan n-6 dengan level optimum antara 0,5% - 2,0 % atau 20 %-30 % dari total lemak pakan (Furuichi, 1988). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian asam lemak n-3 yang berbeda pada kadar asam lemak n-6 tetap (2%) dalam pakan terhadap penampilan reproduksi ikan zebra (Brachydanio rerio ). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2004, bertempat di Laboratorium Nutrisi Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor. Pakan yang digunakan mempunyai kadar protein, lemak, asam lemak n-6 dan energi yang sama, tetapi asam lemak n-3 berbeda. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan adalah akuarium ukuran 30x30x30 cm sebanyak 9 buah dan ukuran 15X15X20 cm untuk media pemijahan dan penetasan telur. Sebagai ikan uji digunakan ikan zebra Brachydanio rerio umur 25 hari dan bobot awal ± 0,12 g dengan padat tebar 24 ekor per akuarium. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 4 kali sehari (7 pagi, 11 siang, 2 siang dan 5 sore) secara at satiation. Pemeliharaan dilakukan selama 2 bulan. Parameter yang diuji yaitu gonado somatik indeks (GSI), fekunditas (F), derajat pembuahan telur (DPT), derajat tetas telur (DTT), laju penyerapan kuning telur (LPKT), laju pertumbuhan harian (LPH), gonado somatik indeks mingguan (GSim), tingkat perkembangan gonad, proses embry ogenesis, gonado somatik indeks salin dan tingkat kelangsungan hidup larva 3 hari (TKH3 ). Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan terhadap calon induk zebra dengan kadar asam lemak n-3 0 %; 1 % ; 1,5%. Kadar asam lemak n-6 tetap dalam setiap pakan perlakuan. Pakan dengan kadar asam lemak n-3 1 % dan n-6 2% menghasilkan GSis, F, DPT, DTT tertinggi; tetapi GSinya sama dengan pakan asam lemak n-3 1,5 % dan n- 6 2%; semua parameter tersebut pada induk yang tidak diberi asam lemak n-3 lebih rendah dari yang diberi asam lemak n-3 1 %. Nilai LPKT dan TKH3 sama antar perlakuan (P>0,05). Ganado somatik indeks (GSI) dari induk yang belum dan telah mengalami masa salin (GSis) memperlihatkan hasil yang berbeda. Nilai GSI pada pakan C (1,5% asam lemak n-3 dan 2 % n-6) lebih tinggi dibanding perlakuan lain, sedangkan nilai GSis menunjukkan bahwa pakan B (1 % asam lemak n-3 dan 2 % n-6) adalah tertinggi. Kadar asam lemak n-3 dan n-6 pakan perlakuan dapat mempengaruhi komposisi proksimat tubuh ikan zebra. Kandungan protein tubuh yang paling tinggi terdapat pada perlakuan B (1 % asam lemak n-3 dan 2 ¾n-6), sedangkan kadar lemak dan kadar air tubuhnya adalah yang paling rendah. Hasil proksimat telur memperlihatkan bahwa kadar lemak tertinggi diperoleh pada perlakuan B. Berdasarkan hasil histologi gonad diketahui bahwa kondisi telur dari setiap perlakuan memiliki tingkat kematangan yang relatif berbeda. Pada akhir pemeliharaan diketahui bahwa posisi inti sel telur dari perlakuan B dan C berada di kutub anima sehingga dinyatakan matang. Sedangkan pada perlakuan A (0% asam lemak n-3 dan 2 %n-6) posisi inti sel masih berada di tengah. Kualitas telur juga dapat dilihat dari keberhasilan proses embryogenesis. Pada penelitian ini kegagalan proses embriogenesis hanya ditemukan pada telur dari induk yang mendapat pakan yang kekurangan asam lemak essensial (pakan A). Berdasarkan hasil secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kualitas penampilan reproduksi dari ikan zebra pada penelitian ini dipengaruhi oleh kandungan asam lemak n-3 dan n-6 dalam pakan induk. Selain itu pembelian kadar asam lemak n-3 antara 0,81-0,9% dan n-6 2 % dapat memberikan hasil fekunditas, derajat pembuahan telur dan derajat tetas telur tertinggi pada ikan zebra. Pemberian asam lemak n-3 yang kurang dan berlebih dalam pakan dapat mempengaruhi keberhasilan tingkat kematangan gonad dan proses embryogenesis yang menyebabkan rendahnya fekunditas, derajat pembuahan telur dan derajat tetas telur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcIkan zebraid
dc.subject.ddcAsam lemak n-3id
dc.subject.ddcAsam lemak n-6id
dc.subject.ddcPecanid
dc.titlePengaruh Pemberian Kadar Asam Lemak n-3 yang Berbeda pada Kadar Asam Lemak 11-6 Tetap (2%) dalam Pakan Terhadap Penampilan Reproduksi Ikan Zebra Brachydanio rerioid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record