Pengaruh Pemberian Kadar Asam Lemak n-3 yang Berbeda pada Kadar Asam Lemak 11-6 Tetap (2%) dalam Pakan Terhadap Penampilan Reproduksi Ikan Zebra Brachydanio rerio
View/ Open
Date
2005Author
Nurmalia, Lia
Utomo, Nur Bambang Priyo
Mokoginta, Ing
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu masalah yang dihadapi dalam budidaya perikanan adalah adanya
keterbatasan penyediaan pakan induk yang berkualitas baik. Nutrien pakan induk
merupakan unsur utama yang mempengaruhi penampilan reproduksi induk. Le mak
dan asam lemak essensial adalah salah satu nutrien penentu dalam perkembangan
induk agar menghasilkan telur dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik.
Kebutuhan ikan akan asam lemak essensial berbeda berdasarkan spesies dan
habitatnya. Ikan air tawar seperti ikan zebra cenderung membutuhkan asam lemak
n-6 atau asam lemak n-6 dan n-3. Akan tetapi seringkali kebutuhan asam lemak
essens ial harus seimbang antara asam lemak n-6 dan n-3. Ilcan air tawar selalu
membutuhkan asam lemak n-6. Ikan membutuhkan asam lemak n-3 dan n-6 dengan
level optimum antara 0,5% - 2,0 % atau 20 %-30 % dari total lemak pakan (Furuichi,
1988). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian asam lemak
n-3 yang berbeda pada kadar asam lemak n-6 tetap (2%) dalam pakan terhadap
penampilan reproduksi ikan zebra (Brachydanio rerio ).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2004,
bertempat di Laboratorium Nutrisi Ikan, Jurusan Budidaya Perairan, Institut Pertanian
Bogor. Pakan yang digunakan mempunyai kadar protein, lemak, asam lemak n-6 dan
energi yang sama, tetapi asam lemak n-3 berbeda. Wadah yang digunakan untuk
pemeliharaan adalah akuarium ukuran 30x30x30 cm sebanyak 9 buah dan ukuran
15X15X20 cm untuk media pemijahan dan penetasan telur. Sebagai ikan uji
digunakan ikan zebra Brachydanio rerio umur 25 hari dan bobot awal ± 0,12 g
dengan padat tebar 24 ekor per akuarium. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 4 kali
sehari (7 pagi, 11 siang, 2 siang dan 5 sore) secara at satiation. Pemeliharaan
dilakukan selama 2 bulan. Parameter yang diuji yaitu gonado somatik indeks (GSI),
fekunditas (F), derajat pembuahan telur (DPT), derajat tetas telur (DTT), laju
penyerapan kuning telur (LPKT), laju pertumbuhan harian (LPH), gonado somatik
indeks mingguan (GSim), tingkat perkembangan gonad, proses embry ogenesis,
gonado somatik indeks salin dan tingkat kelangsungan hidup larva 3 hari (TKH3 ).
Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3
perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan terhadap calon induk zebra dengan kadar
asam lemak n-3 0 %; 1 % ; 1,5%. Kadar asam lemak n-6 tetap dalam setiap pakan
perlakuan.
Pakan dengan kadar asam lemak n-3 1 % dan n-6 2% menghasilkan GSis, F,
DPT, DTT tertinggi; tetapi GSinya sama dengan pakan asam lemak n-3 1,5 % dan n-
6 2%; semua parameter tersebut pada induk yang tidak diberi asam lemak n-3 lebih
rendah dari yang diberi asam lemak n-3 1 %. Nilai LPKT dan TKH3 sama antar
perlakuan (P>0,05).
Ganado somatik indeks (GSI) dari induk yang belum dan telah mengalami
masa salin (GSis) memperlihatkan hasil yang berbeda. Nilai GSI pada pakan C (1,5%
asam lemak n-3 dan 2 % n-6) lebih tinggi dibanding perlakuan lain, sedangkan nilai
GSis menunjukkan bahwa pakan B (1 % asam lemak n-3 dan 2 % n-6) adalah
tertinggi.
Kadar asam lemak n-3 dan n-6 pakan perlakuan dapat mempengaruhi
komposisi proksimat tubuh ikan zebra. Kandungan protein tubuh yang paling tinggi
terdapat pada perlakuan B (1 % asam lemak n-3 dan 2 ¾n-6), sedangkan kadar lemak
dan kadar air tubuhnya adalah yang paling rendah. Hasil proksimat telur
memperlihatkan bahwa kadar lemak tertinggi diperoleh pada perlakuan B.
Berdasarkan hasil histologi gonad diketahui bahwa kondisi telur dari setiap
perlakuan memiliki tingkat kematangan yang relatif berbeda. Pada akhir
pemeliharaan diketahui bahwa posisi inti sel telur dari perlakuan B dan C berada di
kutub anima sehingga dinyatakan matang. Sedangkan pada perlakuan A (0% asam
lemak n-3 dan 2 %n-6) posisi inti sel masih berada di tengah. Kualitas telur juga
dapat dilihat dari keberhasilan proses embryogenesis. Pada penelitian ini kegagalan
proses embriogenesis hanya ditemukan pada telur dari induk yang mendapat pakan
yang kekurangan asam lemak essensial (pakan A).
Berdasarkan hasil secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kualitas
penampilan reproduksi dari ikan zebra pada penelitian ini dipengaruhi oleh
kandungan asam lemak n-3 dan n-6 dalam pakan induk. Selain itu pembelian kadar
asam lemak n-3 antara 0,81-0,9% dan n-6 2 % dapat memberikan hasil fekunditas,
derajat pembuahan telur dan derajat tetas telur tertinggi pada ikan zebra. Pemberian
asam lemak n-3 yang kurang dan berlebih dalam pakan dapat mempengaruhi
keberhasilan tingkat kematangan gonad dan proses embryogenesis yang
menyebabkan rendahnya fekunditas, derajat pembuahan telur dan derajat tetas telur.