Strategi dan Biaya Adaptasi Rumahtangga Dalam Menghadapi Banjir Luapan Sungai (Studi Kasus: Permukiman Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung)
Abstract
Bencana banjir luapan sungai merupakan salah satu bencana yang sering
melanda Kabupaten Bandung. Faktor penyebab banjir di wilayah tersebut adalah
intensitas curah hujan yang tinggi, topografi wilayah yang berupa cekungan, dan
rusaknya kondisi hulu Sungai Citarum. Salah satu daerah rawan banjir di
Kabupaten Bandung adalah Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah. Intensitas
dan frekuensi banjir yang sangat tinggi setiap tahunnya menyebabkan
rumahtangga harus melakukan upaya adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi
banjir luapan sungai. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
strategi adaptasi melalui pendekatan ekonomi sumberdaya dan lingkungan.
Tujuan penelitian ini secara khusus yaitu: (1) Mengkaji strategi adaptasi yang
dilakukan rumahtangga dalam menghadapi banjir luapan sungai; (2)
Mengestimasi besar biaya adaptasi yang ditanggung rumahtangga dalam
menghadapi banjir luapan sungai; (3) Menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi besar biaya adaptasi rumahtangga dalam menghadapi banjir luapan
sungai; dan (4) Mengkaji realisasi program dan rencana program pemerintah
Kabupaten Bandung dan Provinsi Jawa Barat untuk menangani banjir. Metode
yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, pendekatan averting
behavior method, dan analisis regresi linear berganda dengan model double log.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Mayoritas responden melakukan
strategi adaptasi fisik – individu dalam bentuk pembuatan panggung-panggungan;
(2) Total biaya adaptasi yang ditanggung seluruh rumahtangga responden sampai
pada tahun 2016 secara kumulatif sebesar Rp 1.615.818.368; (3) Faktor-faktor
yang memengaruhi biaya adaptasi rumahtangga secara signifikan adalah
pendapatan rumahtangga, jarak ke sungai terdekat, ketinggian banjir terparah, dan
lama tinggal; (4) Realisasi program yang telah dilakukan pemerintah adalah
normalisasi dan penguatan tebing Sungai Citarum dan Sungai Cisangkuy serta
pembangunan Check DAM. Sementara itu, rencana program yang akan dilakukan
pemerintah adalah pembangunan kolam retensi Cieunteung, pembuatan floodway
Cisangkuy, dan penyelesaian normalisasi empat anak Sungai Citarum.