Perilaku Komunikasi Kelompok Penerima Bantuan Pascabencana Erupsi Gunung Merapi
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perilaku komunikasi penerima manfaat kelompok yang mempertimbangkan karakteristik anggota, tata kelola yang baik, dan jaringan kelembagaan. Perilaku komunikasi kelompok dapat dilihat dari peran tugas kelompok, peran pemeliharaan kelompok, dan peran pemimpin. Dua kelompok diambil sebagai sampel kelompok yang menggunakan metode sensus. Analisis data menggunakan rank spearman uji korelasi didukung dengan analisis tabulasi silang. Hasilnya menunjukkan kelompok peran tugas “Citra” lebih baik dibandingkan “Merapi Bangkit”, peran pemeliharaan kelompok pada keduanya kelompok termasuk rendah karena anggotanya berperan sebagai penggerak dan pengikut. Peran pemimpin pada kedua kelompok termasuk tinggi karena para anggota menilainya peran pemimpin sebagai pemberi informasi dan koordinator anggota. Di sisi lain
Di sisi lain, tata kelola kelompok “Citra” lebih baik dibandingkan “Merapi Bangkit” dan jaringan kelembagaan pada kedua kelompok termasuk moderat karena terbatas kerjasama dan kelompok baru. Secara keseluruhan tidak menunjukkan adanya korelasi antar anggota karakteristik dengan perilaku komunikasi kelompok. Hal ini disebabkan oleh hal lain faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut antara lain konflik internal anggota kelompok dan peran terbatas yang dimainkan anggota kelompok. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan korelasi dalam uji korelasi antar variabel adalah aktivitas kelompok “Citra” lebih dari “Merapi Bangkit”. Itu karena mendapat bantuan dan dikendalikan oleh FEA dan Dinas Pertanian Kabupaten.