Show simple item record

dc.contributor.advisorVitayala, Aida
dc.contributor.authorPermatasari, Nadia Indah
dc.date.accessioned2023-10-18T00:24:31Z
dc.date.available2023-10-18T00:24:31Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126850
dc.description.abstractAdat istiadat dan adat istiadat perkawinan dalam suatu masyarakat tidak bisa dihilangkan begitu saja oleh Tuhan karakteristik komposisi keluarga yang diikuti oleh masyarakat. Terkait, jika memang demikian dilihat dari komposisi keluarga di Bali yang menganut sistem keluarga paternalistik, seorang istri masuk ke dalam keluarga suaminya. Oleh karena itu, kedudukan laki-laki dalam masyarakat Bali keluarga sangat tinggi. Setiap keluarga berusaha memiliki anak laki-laki. Salah satu caranya adalah dengan Nikah nyeburin, yaitu perkawinan yang mana seorang laki-laki membuang keluarga dan kehidupannya sepenuhnya, keluarga istrinya. Kedudukan Sentana Rajeg dalam sistem pewarisan Adat istiadat Bali yang menempatkan anak perempuan sebagai ahli waris sama dengan anak laki-laki sebagai ahli waris. Meski begitu, anak perempuan tersebut hanya memiliki warisan dari orang tuanya properti. Sedangkan tugas mewakili keluarga sebagai anggota banjar, anggota desa adat, dan pura diserahkan kepada suami yang melaksanakan pernikahan nyeburin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcHuman Ecology - Communication and Community Developmentid
dc.titleRelasi gender dalam hukum adat perkawinan sentana rajeg pada masyarakat Baliid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordGenderid
dc.subject.keywordMariage balineseid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record