Show simple item record

dc.contributor.advisorNatasasmita, Asikin
dc.contributor.advisorSastradipradja, Djokowurjo
dc.contributor.advisorGurnadi, Edi
dc.contributor.authorAmsar
dc.date.accessioned2023-10-17T00:53:36Z
dc.date.available2023-10-17T00:53:36Z
dc.date.issued1985
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126679
dc.description.abstractSuatu penelitian tentang pengaruh jenis kelamin dan pengelompokan bobot potong terhadap komposisi karkas (dan juga komposisi tubuh) domba lokal Priangan dilakukan di Departemen Ilmu Produksi Ternak Fakultas Peternakan IPB. Penelitian dilakukan dari 6 April 1980 sampai dengan 29 Janu ari 1981. Analisis data dilakukan dengan klasifikasi dwi-arah dengan anak sampel. Sebagai perlakuan adalah jenis kelamin dan pengelompokan bobot potong (15.00, 16.50 .. 26.57). Bobot potong yang satu dengan berikutnya berjenjang 10 persen (Bj = 15.00 kg (1+ 0.10 )j -1; j=1,2, .... 7). Tekhnik pemotongan seri dilakukan terhadap domba teracak dengan mengikuti tatacara Natasasmita (1978). Analisis re grasi setelah sidik ragam dilakukan untuk pendekatan pada persamaan alometrik Huxley seperti dilakukan Natasasmita (1978). Interpretasi terhadap kriteria pertumbuhan perkem bangan, waktu perkembangan dan potensi pertumbuhan dilakukan melalui pengujian terhadap hipotesis Hø : b = ø dan Hø : b = 1. Sebanyak 42 ekor domba lokal priangan terlibat dalam penelitian, yaitu 21 ekor domba jantan (11.86 1.31 kg) dan 21 ekor domba betina (11.10 1.37 kg) de ngan umur 68 bulan. Selama penelitian domba diberi pakan formula Sugana et al (1979) terdiri rumput lapangan ke ring matahari (10.63 protein kasar) dan konsentrat (14.31 protein kasar) yang mengandung 30 persen tinja ayam kering. Pakan diberikan secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan (1) pada rentangan bobot potong 15.00 26.57 kg, bobot dan persentase bobot karkas domba lokal Priangan betina lebih besar dari pada domba jantan. Sebaliknya, pada bobot potong yang sama, bobot komponen non-karkas domba betina lebih rendah dari pada domba jantan. (2) Pertumbuhan karkas tergolong masak lambat dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, sementara pertumbuhan komponen non-karkas tergolong masak dini sampai sedang. (3) Pertumbuhan tulang tergolong masak dini, fasia masak sedang dan daging maupun lemak tubuh termasuk masak lambat. Dua komponen tubuh tersebut terakhir tadi memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. (4) Bobot daging, lemak dan tulang karkas domba lokal Priangan jantan relatif sama dengan komponen serupa pada domba betina. (5) Bo bot optimal domba lokal Priangan betina dicapai pada bobot yang lebih rendah dari pada bobot optimal domba jantan. (6) Dari berbagai data dapat disimpulkan bahwa domba lokal Priangan memiliki potensi pedaging yang tinggi. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titlePengaruh jenis kelamin dan pengelompokan bobot potong terhadap komposisi karkas domba lokal Prianganid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordSheepid
dc.subject.keywordSex sheepid
dc.subject.keywordCarcassesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record