Analisis Strategi Pengembangan Usaha Keripik Melinjo di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu
Abstract
Industri keripik melinjo di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu
sudah ada dalam waktu yang cukup lama, Tetapi, dalam kurun waktu yang lama
tersebut usaha pembuatan keripik melinjo yang ada hanya mengalami sedikit
perkembangan, hal ini dilihat dari jumlah pengusaha/pengrajin keripik melinjo yang ada
masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Permasalahan-permasalahan lain yang
terjadi pada industri keripik melinjo di Kecamatan Karangampel berdasarkan studi
pendahuluan adalah strategi pemasaran yang telah dilaksanakan masih tradisional yaitu
dengan cara menitipkan barang pada toko atau membuka kios yang kurang dijangkau
oleh konsumen selain itu juga omzet penjualan pun masih terbatas. Menarik untuk dikaji
faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengembangan usaha keripik melinjo,
strategi apakah yang cocok untuk mengembangkan usaha keripik melinjo di daerah ini.
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan
penelitian ini adalah mengindentifi.kasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan usaha keripik melinjo, menganalisis strategi pengembangan usaha yang
telah diterapkan oleh pengusaha keripik melinjo dan menyusun alternatif strategi
pengembangan usaha yang dapat diterapkan bagi pengusaha keripik melinjo.
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu,
Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga akhir bulan
Agustus 2004. Alat analisis yang digunakan adalah Matriks IFE dan Matriks EFE pada
tahap I. Setelah itu diolah pada tahap II dengan Matriks I-E dan Matriks SWOT,
sedangkan untuk memutuskan strategi digunakan Matriks QSP.
Faktor yang menjadi kekuatan utama bagi industri keripik melinjo adalah sudah
adanyajob description yang jelas. Faktor yang menjadi kelemahan utama bagi industri
keripik melinjo adalah keterbatasan modal. Faktor yang menjadi peluang utama bagi
industri keripik melinjo adalah tingginya laju perkembangan penduduk menjarnin
tersedianya pasar. Faktor yang menjadi ancaman utama bagi industri keripik melinjo
adalah kesulitan mencari pinjaman modal dengan bunga yang rendah. Total skor matriks IFE sebesar 2,695 dan total skor matriks EFE adalah sebesar
2,577 yang menempatkan perusahaan pada sel V. Posisi ini menunjukkan bahwa
perusahaan dapat menggunakan strategi pertahankan dan pelihara dalam mengelola
bisnisnya. Strategi yang banyak dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan
produk.
Dari prorses pengolahan berbagai altematif strategi pada alat analisis Matriks
QSP diperoleh strategi terbaik dengan cara menentukan kemenarikan relatif. Maka
diperoleh hasil berdasarkan urutan tertinggi adalah Pertahankan kualitas produk dengan
memanfaatkan lingkungan ke1ja dan pembagian kerja yang jelas untuk mengantisipasi,
persaingan harga dan produk substitusi dengan Total Attractive Score (T AS) 15,552
Manfaatkan lingkungan kerja dengan pembagian kerja yang jelas dan tenaga kerja yang
terampil guna menyongsong otonomi daerah serta berubahnya pola konsumsi
masyarakat dengan Total Attractive Score (TAS) 15,353. Lakukan inovasi terhadap
produk dengan teknologi yang ada untuk menjaga pasar seiring bertambahnya penduduk
dengan Total Attractive Score (TAS) 14,674. Tingkatkan penguasaan teknologi melalui
Litbang untuk mengatasi tenaga kerja yang sulit di dapat pada musim tanam dan panen
padi dengan Total Attractive Score (TAS) 13.645. Sehingga strategi yang dapat
direkomendasikan adalah pertahankan kualitas produk dengan memanfaatkan
lingkungan kerja dan pembagian kerja yang jelas untuk mengantisipasi persaingan harga
dan produk substitusi.