Pengaruh Pembiayaan Koperasi Sim pan Pinjam Terhadap Perkembangan, Pengelolaan, dan Peningkatan Pendapatan Usaha Anggota Koperasi (Studi Kasus pada KSP Kodanua Capem Bogor di Warung Jambu, Kccamatan Bogor Utara, Kota Bogor)
Abstract
KSP Kodanua merupakan koperasi simpan pinjam dengan perkembangan usaha
yang pesat khususnya untuk lima tapun terakhir ini, yaitu dari tahun 1999 sampai 2003
dalam hal peningkatan dalam volume usaha naik sebesar 226,38 persen menjadi
123,372 milyar, dan sisa hasil usaha atau SHU naik sebesar 150,4 persen menjadi
1,57 milyar. Omset usaha yang meningkat ini menandakan KSP Kodanua telah berhasil
dalam menarik calon anggota dan anggota, untuk melakukan transaksi penyimpanan
atau menabung dan transaksi peminjaman atau pembiayaan terus menerus.
Ini berarti manajemen koperasi berjalan deiigan baik sehingga kedua transak@yang
merupakan produknya disukai oleh konsumen yaitu anggotanya. Selain itu kelebihan
dari manajemen KSP Kodanua yaitu pelayanan pada saat transaksi yang nyaman,
mudah dan murah. Adapun dari 87,5 persen responden anggota koperasi bergerak dalam
sektor usaha kecil dan menengah.
Akan tetapi bagaimana pembiayaan · yang diberikan oleh KSP Kodanua ini
berpengaruh terhadap kinerja anggota koperasi yang mencakup : perkembangan,
pengelolaan, dan peningkatan pendapatan usaha anggota tersebut, serta faktor-faktor
apasaja yang mempengaruhi kinerja anggota tersebut. Hal ini belum dapat diketahui
sehingga perlu diteliti lebih lanjut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) menganalisis sistem pemberian
pembiayaan dari KSP Kodanua tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan
(2) menganalisis pengaruh pembiayaan terhadap perkembangan, pengelolaan dan
peningkatan pendapatan usaha anggota koperasi.
Semua data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program komputer
SPSS JO.I for Windows. Metode analisis yang digunakan yaitu (1) regresi linear
berganda untuk mengetahui pengaruh pemberian pembiayaan terhadap perkembangan,
pengelolaan, dan peningkatan pendapatan anggota dan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi - pemberian pembiayaan tersebut, dan (2) uji anova untuk
faktor-faktor berskala kategori yang lebih dari dua. Analisis lain yaitu uji nilai tengah
untuk skala kategori yang hanya terdiri dari dua kategori, dan korelasi untuk
melengkapi analisis regresi terutama jika ada masalah multikolinear. Analisis korelasi
yang digunakan adalah korelasi pearson untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Sistem pemberian pembiayaan di KSP Kodanua ini mempunyai empat
tahapan yaitu: (1) calon anggota melakukan transaksi pembiayaan sampai tiga kali terns
menerus atau transaksi menabung sampai tabungan mencapai jumlah tertentu bisa
diagunkan untuk melakukan pembiayaan, (2) calon anggota lulus menjadi anggota
koperasi dan hams membayar simpanan pokok dan simpanan wajib, (3) pembia)1aan
dilakukan dengan melengkapi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan,
( 4) pembiayaan keempat dan pembiayaan-pembiayaan selanjutnya diberikan dengan proses yaitu: a) proses yang cepat didukung waktu pencairan kurang dari dua hari,b) prosedur sederhana dan persyaratannya mudah atau tidak berbelit-belit, danc) biaya administrasi yang murah danjasa termasuk kategori rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan dipengaruhi secara nyata oleh besarnya jumlah pengajuan pembiayaan dan modal awal. Makin besar jumlah pengajuan pembiayaan dan makin besar modal awal maka makin besar pembiayaan yang diberikan oleh koperasi.
Variabel pembiayaan mempunyai hubungan positif dengan faktor karakteristik
yaitu internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari tingkat umur dan tingkat
pendidikan. Pembiayaan yang tinggi umumnya diberikan kepada responden yang
dewasa dan responden yang berpendidikan lebih tinggi.
Faktor eksternal terdiri dari : jenis usaha, lokasi dagang, lamanya usaha
sekarang, dan frekuensi dalam melakukan pembiayaan, sedangkan dengan pengalaman
usaha berhubungan terbalik. Pembiayaan yang diberikan semakin besar apabila : jenis
usaha tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang semakin besar, lokasi dagang yang
ramai dan strategis, semakin lamanya usaha yang dijalani, dan frekuensi melakukan
pembiayaan yang semakin sering. Sedangkan semakin lama pengalaman usaha
sebelumnya tidak berarti pembiayaan yang diberikan semakin besar, hat ini disebabkan
oleh faktor lain.
Besarnya jumlah pendapatan sesudah pembiayaan dipengaruhi secara nyata oleh
besarnya pembiayaan yang diberikan dan modal awal. Jumlah pendapatan sesudah
melakukan pembiayaan akan semakin besar apabila pembiayaan yang diberikan
semakin besar dan modal awal yang semakin besar.
Besarnya pendapatan sesudah melakukan pembiayaan dipengaruhi juga oleh :
besarnya omset per hari, jenis usaha, lokasi dagang, tenaga kerja, dan jumlah
tanggungan anggota keluarga. Jumlah pendapatan sesudah pembiayaan akan semakin
besar jika omset usaha semakin besar, jenis usaha yang mempunyai marjin keuntungan
atau profit margin (PM) yang besar, lokasi dagang yang strategis dan ramai akan
meningkatkan penjualan barang dagangan tersebut, dan semakin banyak tenaga kerja
yang digunakan. Kemudian berhubungan terbalik dengan jumlah tanggungan keluarga,
berarti semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin menurun besarnya
jumlah pendapatan sesudah pembiayaan.
Besarnya pembiayaan yang diberikan dan modal awal suatu usaha berpengaruh
nyata tehadap pengelolaan usaha. Pengelolaan usaha mempunyai hubungan positif
dengan faktor lain yaitu pencatatan, status usaha, pengelolaan keuangan, cara
memasarkan, pengambilan keputusan, sikap yang positif terhadap pembiayaan,
dan adanya ikatan sesama anggota koperasi.
Pengelolaan us aha akan semakin baik apabila : (1) responden mempunyai
pencatatan pemasukan dan pengeluaran setiap hari, (2) status usaha yang pokok sebagai
penopang hidup akan lebih optimal pengelolaannya, (3) pengelolaan keuangan yang
terpisah antara usaha dan keluarga, (4) cara memasarkan yaitu dengan melayani dan
memuaskan pembeli, ( 5) adanya kesepakatan dan kebersamaan dalam mengambil
keputusan antara suami dan istri dalam mengelola usaha, (6) sikap yang positif terhadap
pembiayaan akan membuat anggota lebih optimal mengelola alokasi keuangan
khususnya untuk usaha, dan (7) adanya ikatan sesama anggota koperasi yaitu melalui
pembinaan dan pembentukan kelompok.
Basil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pembiayaan yang diberikan dan
modal awal berpengaruh nyata terhadap laba usaha, sehingga laba usaha semakin besar
jika pemberian pembiayaan semakin besar dan modal awal yang semakin besar.
Laba usaha dipengaruhi oleh faktor lain yaitu : persentase peningkatan
keuntungan, cara mengambil keuntungan, perputaran modal dan pengembalian atas aset. Laba usaha akan semakin besar apabila persentase peningkatan keuntungan semakin besar, cara mengambil keuntungan yang semakin besar, perputaran modal yang semakin cepat dalam setiap bulannya, dan persentase pengembalian atas aset yang semakin tinggi.
Besarnya laba usaha dipengaruhi secara nyata oleh pembiayaan, perkembangan
usaha, dan pengelolaan usaha. Semakin besar pembiayaan yang diberikan, semakin
besar jumlah pendapatan sesudah pembiayaan, dan konsekuensi biaya operasional yang
meningkat juga, maka semakin besar laba usaha yang diperoleh.
Kekuatan menabung juga dipengamhi oleh pembiayaan, perkembangan, dan
pengelolaan usaha. Pemberian pembiayaan yang semakin besar, jumlah pendapatan
sesudah pembiayaan yang semakin besar, dan konsekuensi biaya operasional yang
meningkat, maka kekuatan menabung anggota pun akan semakin besar juga.
Collections
- UT - Agribusiness [4530]