Show simple item record

dc.contributor.advisorKurniawati
dc.contributor.authorRahmat K, Fauzi
dc.date.accessioned2023-10-13T00:49:35Z
dc.date.available2023-10-13T00:49:35Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126422
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuban dua jenis bahan setek tanaman sambung nyawa [Gynura procumbens (Lour.) Merr] pada beberapa jenis media pembibitan. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwi Kopo Dramaga IPB dari bulan Mei-Juli 2004. Rancangan ·yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama perlakuan jenis bahan setek yaitu setek pucuk dan setek batang, dan sebagai faktor kedua perlakuan komposisi media tanam yaitu tanah sebagai kontrol, tanah + arang sekan1, tanah + pupuk kandang dan tanah + kompos. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 ulangan dengan 8 kombinasi perlakuan. Sehingga terdapat 24 satuan pecobaan. Masing-masing satu percobaan terdiri dari IO tanaman, sehingga total tanan1an berjumlah 240. Parameter yang diamati dalam penelitian ini meliputi persentase tumbub, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot basah dan kering tajuk, panjang akar, jmnlah akar dan bobot basah dan kering akar. Perlakuan bahan setek berpengaruh nyata hanya terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang. Pada 4 MST setek batang rata-rata menghasilkan 2.5 cabang dengan 14.9 daun, nyata lebih banyak dibanding setek pucuk (0.4 cabang dengan 8.9 daun). Untuk peubah tinggi tanaman, setek pucuk rata-rata memiliki .. tinggi tanaman 8.4 cm, nyata lebih tinggi dibanding setek batang (6.9 cm). Pada akhir pengamatan persentase setek hidup setek batang (90.0%) lebih tinggi dibanding setek pucuk (81.7%), walaupm1 secara statistik tidak berbeda nyata. Perlakuan media tanam memberikan pengarub nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot basah dan kering tajuk, bobot basah dan kering akar dan panjang akar. Penggunaan media tanah + kompos menghasilkan hasil terbaik terhadap semua peubah yang diamati kecuali persentase setek tmnbuh, jumlah daun dan jllllllah akar. Interaksi bahan setek dan media tanam hanya berpengarub nyata terhadap paran1eter jumlah cabang pada 7 dan 8 MST. Pada 8 MST interaksi perlakuan setek pucuk dengan media tanah + kompos rata-rata menghasilkan 7.0 cabang, paling banyak dibandingkan interaksi lainnya. Pembibitan sambm1g nyawa pada penelitian ini dilakukan selama 8 minggu. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian, pembibitan tanaman sambung nyawa dapat dilakukan 4-6 minggu. Bibit sambung nyawa, baik yang berasal setek pucuk maupun setek batang pada umur tersebut telah mengalami pertumbuban yang cukup baik. Saat 4-6 MST setek batang rata-rata telah menghasilkan 2.5 sampai 2.9 cabang dengan · 14.9 sampai 24.1 daun, sedangkan setek pucuk rata-rata telah mengahasilkan 0.4 sampai 1.5 cabang dengan 8.9 sampai 19 .0 daun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSambung nyawaid
dc.subject.ddcPembibitan Setekid
dc.titleStudi Bahan Setek Dan Media Tanam Pada Pembibitan Tanaman Sambung Nyawa(Gynura Procumbens (Lour.) Merr.)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record