Show simple item record

dc.contributor.advisorSoerianegara, Ishemat
dc.contributor.advisorSatria, Achmad M.
dc.contributor.advisorManan, Syafii
dc.contributor.authorIndrawan, Andry
dc.date.accessioned2023-10-12T02:34:37Z
dc.date.available2023-10-12T02:34:37Z
dc.date.issued1985
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126298
dc.description.abstractPenelitian Suksesi Hutan dilakukan pada berbagai umur tebang di hutan bekas pembalakan dan di hutan primer. Penelitian dilakukan pada hutan bekas pembalakan tahun 1978, hutan bekas pembalakan tahun 1976 dan hutan bekas pembalakan tahun 1974. Penelitian pada berbagai umur tebang dilakukan pada tahun 1982 dan 1983 dengan jalan inventarisasi hutan berulang. Petak-petak penelitian yang dibuat merupakan petak permanen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan pada hutan alam khususnya hutan klimaks yang disebabkan karena pembalakan. Pemulihan Tegakan Hutan secara berangsur-angsur melalui proses suksesi sangat dipengaruhi oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada waktu pembalakan dilakukan dan umur hutan bekas pembalakan. Jumlah jenis pada tingkat semai, pancang, tiang dan pohon meningkat dari umur tebang 4-5 dan 6-7 tahun kemudian menurun kembali pada umur tebang 8-9 tahun dan jumlah jenis terkecil terdapat pada hutan primer. Hal yang sama juga terjadi pada keanekaragaman jenis meningkat sesuai dengan kenaikan umur tebang yaitu umur tebang empat, lima, enam dan tujuh tahun, kemudian menurun pada umur tebang delapan dan sembilan tahun dan menurun kembali pada hutan primer. Umur tebang delapan dan sembilan tahun paling mendekati hutan primer dibandingkan dengan umur-umur tebang lainnya yaitu umur tebang dapat dan lima tahun dan umur tebang enam dan tujuh tahun. Umur tebang delapan dan sembilan tahun telah agak pulih keadaannya sesuai dengan perubahan waktu dan habitat. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien kesamaan komunitas dari tingkat tiang dan tingkat pohon yang paling mendekati hutan primer dari umur tebang delapan dan sembilan tahun. Di tunjukkan pula oleh terdapatnya dua jenis tumbuhan bawah yang mendominir dan terdapat pada hutan primer yaitu Spathalobus ferrugineus dan Daemonorops geniculatum. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcForestsid
dc.subject.ddcEcological successionid
dc.titleSuksesi sekunder hutan hujan dataran rendah di pulau Kalimantan Selatanid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record