Show simple item record

dc.contributor.advisorTrilaksani, Wini
dc.contributor.advisorSetyaningsih, Iriani
dc.contributor.authorSinulingga, Fahri
dc.date.accessioned2023-10-04T23:32:14Z
dc.date.available2023-10-04T23:32:14Z
dc.date.issued2023-09-22
dc.identifier.citationJPHPIid
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125852
dc.description.abstractMinyak ikan merupakan sumber utama asam lemak long chain polyunsaturated fatty acid (LC-PUFA) omega-3 khususnya eicosapentaenoic acid (EPA C20:5 n3) dan docosahexaenoic acid (DHA C22:6 n3). Asam dokosaheksanoat berperan penting dalam perkembangan otak pada janin, European Food Safety Authority (EFSA) saran konsumsi harian DHA ibu hamil dan menyusui 100 – 200 mg/hari. Sumber DHA berasal dari hasil samping mata tuna. Asam lemak DHA tinggi sangat tidak stabil terhadap oksidasi mengakibatkan fishy odor yang menyengat yang dapat menurunkan daya terima terhadap produk. Metode penghilang bau pada minyak ikan umumnya menggunakan distilasi molekuler dan distilasi uap suhu tinggi (180 – 270 °C). Namun, kekurangan proses ini dapat menurunkan kemurnian omega-3 karena panas tinggi. Alternatif lain yakni masking menggunakan bioaktif serbuk teh hijau (STH). Kandungan asam organik, bioaktif dan fungsi sebagai adsorbrn pada STH mampu menjaga minyak ikan dari kerusakaan oksidasi. Kelemahan LC-PUFA omega-3 adalah apabila berdiri sendiri sangat rentan terhadap oksidasi sehingga sangat menarik meggabungkannya dengan Spirulina platensis yang memiliki aktivitas antioksidan dalam bentuk sediaan kering yang memperpanjang daya simpan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi terbaik STH untuk masking minyak ikan mata tuna dan mendapatkan formula tablet terpilih berbasis mikrokapsul minyak mata tuna dan Spirulina platensis dengan stabilitas penyimpanan unggul. Metode penelitian meliputi ekstraksi, masking, mikroenkapsulasi, dan formulasi tablet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Spirulina platensis kultur yang digunakan juga sudah memenuhi standar mutu Spirulina platensis kering dengan nilai kadar air 9,02±0,07%, abu 6,24±0,06%, protein 57,55±0,21%, lemak 2,07±0,02%, dan karbohidrat 25,12±0,16%, proses masking STHpada konsentrasi 8% efektif melindungi minyak ikan dari kerusakan oksidatif dan telah memenuhi standar mutu minyak ikan dengan nilai asam 0,26±0,01 mg KOH/g, nilai peroksida 4,07±0,25 meq/kg), nilai anisidine 8,21±0,15 meq/kg, dan total oksidasi 16,35±0,18 meq/kg serta efisiensi mikroenkapsulasi 91,14%. Formula tablet F3 yang paling optimal dengan proporsi mikrokapsul minyak mata tuna dengan Spirulina platensis (300mg:140mg), memenuhi standar tablet dan menunjukkan kandungan DHA sebesar 22,42%. F3 juga memiliki aktivitas antioksidan tertinggi (119,63 ppm melalui metode DPPH) dan menunjukkan stabilitas penyimpanan yang unggul. Komposisi asam lemak dari mata tuna menunjukkan rasio omega-3 dan omega-6 tujuh kali lebih tinggi. Selanjutnya, F3 menampilkan indeks aterogenisitas (IA) dan trombogenisitas (IT) terbaik masing-masing sebesar 0,37 dan 0,17. Secara meyakinkan, STH efektif meminimalkan kerusakan oksidatif dalam minyak ikan, dan kombinasi mikrokapsul minyak mata tuna dengan spirulina meningkatkan stabilitas tablet dan kualitas asam lemak selama penyimpanan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleFormulasi dan Karakterisasi Tablet Suplemen Berbasis Mikrokapsul Minyak Mata Tuna Hasil Masking Teh Hijau dengan Spirulina platensisid
dc.title.alternativeFormulation and Characterization of Supplement Tablets Based on Tuna Eye Oil Microcapsule Results from Green Tea Masking with Spirulina platensisid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDHAid
dc.subject.keywordgreen teaid
dc.subject.keywordfish oilid
dc.subject.keywordtuna eyeid
dc.subject.keywordSpirulina platensisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record