Formulasi dan Karakterisasi Tablet Suplemen Berbasis Mikrokapsul Minyak Mata Tuna Hasil Masking Teh Hijau dengan Spirulina platensis
View/ Open
Date
2023-09-22Author
Sinulingga, Fahri
Trilaksani, Wini
Setyaningsih, Iriani
Metadata
Show full item recordAbstract
Minyak ikan merupakan sumber utama asam lemak long chain
polyunsaturated fatty acid (LC-PUFA) omega-3 khususnya eicosapentaenoic acid
(EPA C20:5 n3) dan docosahexaenoic acid (DHA C22:6 n3). Asam
dokosaheksanoat berperan penting dalam perkembangan otak pada janin, European
Food Safety Authority (EFSA) saran konsumsi harian DHA ibu hamil dan menyusui
100 – 200 mg/hari. Sumber DHA berasal dari hasil samping mata tuna. Asam lemak
DHA tinggi sangat tidak stabil terhadap oksidasi mengakibatkan fishy odor yang
menyengat yang dapat menurunkan daya terima terhadap produk. Metode
penghilang bau pada minyak ikan umumnya menggunakan distilasi molekuler dan
distilasi uap suhu tinggi (180 – 270 °C). Namun, kekurangan proses ini dapat
menurunkan kemurnian omega-3 karena panas tinggi. Alternatif lain yakni masking
menggunakan bioaktif serbuk teh hijau (STH). Kandungan asam organik, bioaktif
dan fungsi sebagai adsorbrn pada STH mampu menjaga minyak ikan dari
kerusakaan oksidasi. Kelemahan LC-PUFA omega-3 adalah apabila berdiri sendiri
sangat rentan terhadap oksidasi sehingga sangat menarik meggabungkannya
dengan Spirulina platensis yang memiliki aktivitas antioksidan dalam bentuk
sediaan kering yang memperpanjang daya simpan. Penelitian ini bertujuan
mendapatkan konsentrasi terbaik STH untuk masking minyak ikan mata tuna dan
mendapatkan formula tablet terpilih berbasis mikrokapsul minyak mata tuna dan
Spirulina platensis dengan stabilitas penyimpanan unggul. Metode penelitian
meliputi ekstraksi, masking, mikroenkapsulasi, dan formulasi tablet. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Spirulina platensis kultur yang digunakan juga
sudah memenuhi standar mutu Spirulina platensis kering dengan nilai kadar air
9,02±0,07%, abu 6,24±0,06%, protein 57,55±0,21%, lemak 2,07±0,02%, dan
karbohidrat 25,12±0,16%, proses masking STHpada konsentrasi 8% efektif
melindungi minyak ikan dari kerusakan oksidatif dan telah memenuhi standar mutu
minyak ikan dengan nilai asam 0,26±0,01 mg KOH/g, nilai peroksida 4,07±0,25
meq/kg), nilai anisidine 8,21±0,15 meq/kg, dan total oksidasi 16,35±0,18 meq/kg
serta efisiensi mikroenkapsulasi 91,14%. Formula tablet F3 yang paling optimal
dengan proporsi mikrokapsul minyak mata tuna dengan Spirulina platensis
(300mg:140mg), memenuhi standar tablet dan menunjukkan kandungan DHA
sebesar 22,42%. F3 juga memiliki aktivitas antioksidan tertinggi (119,63 ppm
melalui metode DPPH) dan menunjukkan stabilitas penyimpanan yang unggul.
Komposisi asam lemak dari mata tuna menunjukkan rasio omega-3 dan omega-6
tujuh kali lebih tinggi. Selanjutnya, F3 menampilkan indeks aterogenisitas (IA) dan
trombogenisitas (IT) terbaik masing-masing sebesar 0,37 dan 0,17. Secara
meyakinkan, STH efektif meminimalkan kerusakan oksidatif dalam minyak ikan,
dan kombinasi mikrokapsul minyak mata tuna dengan spirulina meningkatkan
stabilitas tablet dan kualitas asam lemak selama penyimpanan.
Collections
- MT - Fisheries [2940]