Show simple item record

dc.contributor.advisorSumantri, Bambang
dc.contributor.advisorAngraini, Yenni
dc.contributor.authorFitriyana, Laela
dc.date.accessioned2023-10-04T00:08:32Z
dc.date.available2023-10-04T00:08:32Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125829
dc.description.abstractModel peramalan yang biasa digunakan untuk data deret waktu adalah ARIMA. Adanya kejadian khusus dalam sebuah data deret waktu membuat model ARIMA klasik kurang tepat untuk digunakan. Model yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah model intervensi, yaitu suatu model deret waktu yang dapat digunakan memodelkan dan meramalkan data yang mengandung kejadian khusus atau intervensi, baik dari faktor internal maupun eksternal. Ada dua fungsi utama yang digunakan dalam model intervensi, yaitu fungsi step dan pulse. Pada data harga beras wilayah Jakarta ditemukan 5 kejadian intervensi. Kejadian-kejadian intervensi tersebut yaitu peristiwa kerusuhan Mei 1998, berlakunya Inpres no. 9 tahun 2001, berlakunya HPP (harga pembelian pemerintah), banjir Jakarta tahun 2007, dan musim paceklik. Model intervensi yang dihasilkan menjelaskan bahwa harga beras dipengaruhi oleh kejadian-kejadian eksternal. Proses peramalan 12 bulan ke depan menghasilkan nilai MAPE sebesar 5.956. Hasil peramalan dengan model analisis intervensi memperlihatkan bahwa data ramalannya mendekati data aktual. Penerapan model analisis intervensi untuk peramalan lebih tepat jika dibandingkan dengan model ARIMA harga beras.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcMathematics and Natural Scienceid
dc.subject.ddcStatisticsid
dc.subject.ddcData Sciencesid
dc.titleMeramalkan harga beras wilayah Jakarta dengan menggunakan model intervensiid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordProses Autoregressive (AR)id
dc.subject.keywordProses Moving Average (MA)id
dc.subject.keywordModel Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record