Hubungan pola penguasaan lahan dengan modal sosial buruh tani dalam komunitas pesantren di Desa Margaluyu
Abstract
Pola penguasaan lahan milik dan lahan bukan milik memiliki hubungan
dengan modal sosial masyarakat di pedesaan. Modal sosial masyarakat di
pedesaan dibangun oleh nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama yang disepakati
bersama. Pesantren sebagai komunitas di pedesaan berkontribusi pada penjagaan
modal sosial melalui pembinaan keagamaan. Tujuan utama penelitian ini adalah
mengetahui pesantren mampu menjaga modal sosial buruh tani. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif didukung dengan data kualitatif.
Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling pada unit
analisis individu buruh tani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren berkontribusi pada
penjagaan modal sosial di tingkat masyarakat tetapi tidak pada tingkat individu.
Analisis korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa terdapat korelasi rendah
dalam hubungan pola penguasaan lahan dengan modal sosial. Nilai-nilai dari
pesantren tidak memiliki pengaruh langsung pada hubungan pemilik lahan dan
penggarap. Nilai-nilai ditentukan dari aturan yang berlaku pada pola penguasaan
lahan milik maupun pola sakap dan sistem upah. Pola sakap menghasilkan modal
sosial paling tinggi karena aturan ditetapkan bersama oleh pemilik dan penggarap
lahan sehingga menumbuhkan kepercayaan sosial dan jaringan sosial. Sebaliknya,
sistem upah menghasilkan modal sosial yang rendah karena aturan ditetapkan
sepihak oleh pemilik sehingga berpengaruh pada modal sosial buruh tani.