Show simple item record

dc.contributor.authorRobiah, Fifi
dc.date.accessioned2010-05-05T11:05:44Z
dc.date.available2010-05-05T11:05:44Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12546
dc.description.abstractRumah makan tradisional merupakan rumah makan yang menyajikan menu makanan tradisional yang mencirikan suatu daerah tertentu, misalnya rumah makan Padang, rumah makan Betawi, rumah makan Sunda, dan lain sebagainya. Pada setiap rumah makan tradisional ini menyediakan makanan-makanan yang menjadi ciri khas daerahnya. Selain makanan yang disajikan, desain rumah makan tradisional juga disesuaikan dengan ciri khas dan kebudayaan suatu daerah tertentu. Saat ini bisnis rumah makan tradisional memiliki potensi yang sangat besar, karena bisnis rumah makan tradisional tidak memerlukan banyak modal, bahan bakunya lokal dan penggemarnya tak pernah surut. Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo merupakan salah satu rumah makan tradisional yang terdapat di Kota Bekasi. Rumah makan ini menyajikan masakan-masakan tradisional yang bercita rasa khas Betawi. Menu utama di rumah makan ini adalah Sayur Ikan Gabus Pucung. Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo ini cukup dikenal di Bekasi, khususnya warga asli Bekasi, karena menu yang disajikan di rumah makan ini adalah masakan khas Betawi yang berasal dari Bekasi. Tingkat persaingan usaha antar rumah makan semakin tinggi, akan tetapi hal tersebut belum dirasakan benar oleh Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo. Walaupun demikian, pemilik rumah makan ini memiliki kekhawatiran terhadap persaingan usaha rumah makan di masa yang akan datang. Pemilik Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo berkeinginan rumah makannya dapat bertahan dan berkembang di masa yang akan datang, serta dapat bersaing dengan rumah makan atau restoran tradisional maupun modern yang semakin banyak bermunculan. Keinginan untuk mengembangkan usahanya ini menuntut pemilik Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo untuk memikirkan bagaimana strategi pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi bisnis Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo, dan 2) Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaha yang sesuai dengan Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo. Responden dalam penelitian ini berjumlah enam orang, yang terdiri dari tiga orang dari pihak internal dan tiga orang dari pihak eksternal. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi Rumah Makan H. Syamsudin Kombo dengan menggunakan matriks IFE dan EFE. Kemudian merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha berdasarkan kondisi internal dan eksternal yang dihadapi dengan menggunakan matriks IE dan matriks SWOT. Tahap terakhir yaitu merekomendasikan strategi terbaik bagi perusahaan dengan menggunakan QSPM. Berdasarkan matriks IFE diketahui bahwa kekuatan yang dimiliki perusahaan adalah kualitas produk yang baik, menu bervariasi, lokasi rumah makan yang strategis, sarana pendukung rumah makan (area parkir, musholla dan toilet), kebersihan rumah makan, modal usaha milik pribadi, dan loyalitas pegawai tinggi. Kelemahan yang dimiliki perusahaan adalah belum memiliki struktur organisasi, latar belakang pendidikan pegawai rendah, belum melakukan pencatatan keuangan secara akuntansi, dan kegiatan promosi masih sangat terbatas. Kekuatan utama yang dimiliki perusahaan adalah kualitas produk yang baik dan kelemahan utama yang dimiliki adalah kegiatan promosi yang masih sangat terbatas. Berdasarkan matriks EFE diketahui bahwa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah adanya penurunan harga BBM, peningkatan daya beli masyarakat Kota Bekasi, pertumbuhan jumlah penduduk Bekasi membuka peluang tersedianya pasar potensial, peningkatan jumlah wanita yang bekerja, adanya loyalitas pemasok, dan adanya loyalitas konsumen. Ancaman bagi perusahaan adalah tingginya tingkat persaingan dalam industri rumah makan, semakin banyaknya rumah makan tradisional yang bermunculan, keluhan konsumen terhadap pelayanan rumah makan, dan semakin berkembangnya produk substitusi yaitu makanan khas daerah lainnya. Peluang utama bagi perusahaan adalah adanya loyalitas konsumen dan ancaman utama bagi perusahaan adalah semakin banyaknya rumah makan tradisional yang bermunculan. Hasil penilaian faktor internal dan eksternal menggunakan matriks IFE dan EFE diperoleh total nilai IFE sebesar 3,353 dan total nilai EFE sebesar 2,916. Total nilai tersebut memposisikan perusahaan pada kuadran IV di matriks IE, yaitu tahap tumbuh dan bina. Strategi yang biasanya digunakan pada kuadran IV adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi ke depan, ke belakang dan horisontal). Strategi pengembangan usaha yang diformulasikan berdasarkan analisa dari matriks IE dan SWOT adalah : 1) menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk meningkatkan loyalitas pemasok, 2) memperluas pasar dengan membuka cabang di daerah sekitar Bekasi, 3) merekrut tenaga kerja baru yang berkualitas dan memiliki keterampilan, 4) melakukan promosi yang lebih gencar melalui penyebaran brosur dn pemasangan papan nama di jalan-jalan utama, 5) meningkatkan kualitas pelayanan kepada kosumen, 6) mengubah konsep rumah makan dengan dekorasi-dekorasi khas Betawi agar lebih menarik, 7) membentuk bagian khusus untuk menangani pemasaran dan pencatatan keuangan rumah makan, dan 8) meningkatkan keterampilan pegawai dengan memberikan pelatihan-pelatihan. Alternatif strategi pengembangan usaha yang diprioritaskan oleh perusahaan untuk diimplementasikan adalah (1) Melakukan promosi yang lebih gencar melalui penyebaran brosur dan pemasangan papan nama di jalan-jalan utama (STAS: 5,42), (2) Mengubah konsep rumah makan dengan dekorasidekorasi khas Betawi agar lebih menarik (STAS: 5,23), (3) Memperluas pasar dengan membuka cabang di daerah sekitar Bekasi (STAS: 5,19), (4) Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk meningkatkan loyalitas pemasok (STAS: 5,08), (5) Membentuk bagian khusus untuk menangani pemasaran dn pencatatan keuangan rumah makan (STAS: 4,98), (6) Meningkatkan keterampilan pegawai dengan memberikan pelatihan-pelatihan (STAS: 4,51), (7) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen (STAS: 4,41), dan (8) Merekrut tenaga kerja baru yang berkualitas dan memiliki keterampilan (STAS: 3,85).id
dc.titleStrategi Pengembangan Usaha Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin Kombo Bekasiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record