Analisis preferensi konsumen dan pola pengeluaran nasabah kartu kredit Hasanah kasus BNI Syariah Kota Bogor

Abstract

Kartu kredit merupakan produk perbankan yang tidak dapat terlepas dari kegiatan perekonomian masyarakat. Melihat peluang tersebut, BNI Syariah mengeluarkan produk kartu kredit Hasanah yang hingga saat ini hanya satusatunya produk kartu kredit syariah di Indonesia. Menghadapi persaingan dengan kartu kredit konvensional, kartu kredit Hasanah didesain sedemikian sehingga memiliki fitur yang syariah dan unggul. Namun demikian, berdasarkan data 2011- 2014 memperlihatkan bahwa pangsa konsumen kartu kredit Hasanah masih jauh lebih kecil daripada pangsa konsumen kartu kredit konvensional dengan kisaran 0.34%-1.37%. Maka tujuan dari studi ini adalah (1) mengkaji karakteristik konsumen dan fitur kartu kredit Hasanah serta dan kualitas Bank BNI Syariah; (2) menganalisis faktor-faktor yang menentukan preferensi konsumen terhadap kartu kredit Hasanah dan pola pengeluaran. Studi dilakukan dengan metode survei sehingga data utama yang digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan melalui metode wawancara dengan menggunakan kuesioner dari konsumen kartu kredit Hasanah dan non-Hasanah denga metode purposive sampling. Hasil studi menunjukkan bahwa konsumen kartu kredit Hasanah termasuk golongan pendapatan tinggi, berpendidikan tinggi, sebagian besar karyawan swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebagian besar wanita serta baik tingkat religiusitasnya. Persepsi konsumen terhadap biaya dan fitur kartu kredit Hasanah serta kualitas Bank BNI Syariah sebagai penerbit kartu terkategori baik. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang signifikan menentukan preferensi konsumen terhadap kartu kredit Hasanah adalah jenis kelamin, pendidikan, aset dan fitur-biaya kartu kredit dengan arah yang positif kecuali aset konsumen dengan nilai odds ratio tertinggi adalah untuk variabel pendidikan. Hasil analisis crosstab menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pola pengeluaran konsumen kartu kredit Hasanah dan non-kartu kredit Hasanah, namun secara relatif pola pengeluaran konsumen kartu kredit Hasanah berdasarkan pendekatan Al-Syatibi lebih Islami.