dc.description.abstract | Jambu biji merah merupakan salah satu produk hortikultura yang digemari masyarakat Indonesia karena memiliki rasa yang manis, menyegarkan, dan inemiliki banyak manfaat. Buah jambu biji merah merupakan salah satu buah klimakterik, dimana umur petik buah jambu biji merah mempengaruhi mutu buah. Pendugaan parameter kematangan jambu biji merah secara fisik bersifat destruktif (merusak buah). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi antara hasil pengukuran secara destruktif dengan hasil pengukuran secara non destruktif berdasarkan near infrared spectroscopy (NIRS) pada panjang gelombang 1000- 2500 nm. Parameter yang diuji dalam penelitian ini meliputi kekerasan, total padatan terlarut (TPT), total acid, rasio gula asam, dan kadar air. Jambu biji merah dengan empat umur petik yang berbeda digunakan dalam penelitian ini. Metode partial least square (PLS) digunakan dalam kalibrasi dan validasi antara data NIRS dengan data referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan NIRS dapat digunakan untuk menduga kematangan buah jambu biji merah dengan parameter kekerasan, total acid, rasio gula asam, dan kadar air. Nilai pendugaan terbaik untuk parameter kekerasan diperoleh dengan pre-treatment multiplicative scatter correction (MSC) faktor PLS 14 menghasilkan korelasi kalibrasi 0,935; total acid tanpa pre- treatment faktor PLS 13 menghasilkan kalibrasi 0,816; rasio gula asam dengan pre-treatment standard normal variate (SNV) faktor PLS 10 menghasilkan r kalibrasi 0,747; dan untuk kadar air menggunakan pre-treatment SNV faktor PLS 13 menghasilkan r kalibrasi 0,876. Parameter TPT menghasilkan pendugaan yang tidak memenuhi kriteria kelayakan model pendugaan sehingga tidak dapat digunakan untuk menduga kematangan buah jambu biji merah dengan baik. | id |