Asetilasi selulosa ampas sagu dan aplikasinya sebagai fase diam kromatografi kolom
View/ Open
Date
2010Author
Cahyani, Rizki Dwi
Irawadi, Tun Tedja
Farid, Muhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Asetilasi selulosa ampas sagu diawali dengan pengaktifan ampas menggunakan
asam asetat glasial dan katalis asam sulfat. Asetilasi ampas yang telah bebas dari
komponen pati dilakukan selama 7 dan 14 jam, serta yang telah dipucatkan oleh natrium
klorit dilakukan selama 7 jam. Produk asetilasi tersebut kemudian diaplikasikan sebagai
fase diam kromatografi kolom untuk pemisahan senyawa kurkuminoid dalam ekstrak
temulawak. Produk asetilasi dianalisis menggunakan spektrofotometer inframerah
transform Fourier (FTIR) dan penentuan derajat substitusi (DS). Hasil analisis FTIR
seluruh produk asetilasi menunjukkan adanya serapan C=O ester pada bilangan
gelombang 1715–1730 cm-1 dan serapan regang C–O ester asetat pada bilangan
gelombang 1245 cm-1. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh jenis ampas telah berhasil
diasetilasi. Nilai DS produk asetilasi ampas bebas pati selama 7 dan 14 jam adalah
berturut-turut sebesar 1.35 dan 1.41, sedangkan produk asetilasi ampas hasil pemucatan
selama 7 jam adalah sebesar 1.15. Proses pemucatan menyebabkan penurunan nilai DS.
Namun, proses pemucatan memperbaiki tekstur produk dan kinerjanya. Kolom ampas
hasil pemucatan yang diasetilasi selama 7 jam mampu memisahkan senyawa
kurkuminoid. Hal ini dibuktikan dengan adanya bercak yang memiliki nilai Rf seperti
standar kurkuminoid. Oleh karena itu, ampas hasil pemucatan yang diasetilasi selama 7
jam merupakan fase diam kromatografi kolom terbaik.
Collections
- UT - Chemistry [2034]