Show simple item record

dc.contributor.advisorHaryadi, Yadi
dc.contributor.advisorSyarief, Rizal
dc.contributor.advisorHubeis, Musa
dc.contributor.authorHerawati, Ida
dc.date.accessioned2023-09-21T03:41:10Z
dc.date.available2023-09-21T03:41:10Z
dc.date.issued1993
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125175
dc.description.abstractPenyimpanan merupakan kegiatan pascapanen yang penting dalam mengamankan hasil panen. Komoditi jagung telah digunakan sangat luas baik sebagai bahan pangan, pakan maupun industri. Dalam konsumsinya senantiasa meningkat sepanjang tahun, sehingga ketersediaan yang cukup dan bermutu baik sangat diperlukan untuk memenuhi keperluan itu. Kerusakan yang disebabkan oleh hama gudang, khususnya serangga dalam penyimpanan merupakan masalah yang serius. Cara pengendalian dengan menggunakan bahan kimia yang mengandung resiko sebaiknya dihindari. Usaha pengendalian hama serangga dengan memanfaatan bahan alami yang tidak berbahaya merupakan suatu cara yang aman untuk dilakukan. Zeolit, bahan batuan (mineral) yang kegunaannya cukup luas antara lain di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan, dapat digunakan sebagai bahan pengendali hama serangga dengan cara mencampurkan debu zeolit dengan jagung yang disimpan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegunaan zeolit sebagai penghambat perkembangan hama, mengetahui dosis yang efektif dan mengetahui pengaruhnya terhadap jagung selama penyim panan. Pene litian terdiri dari tiga tahap. Penelitian pertama menggunakan jagung varietas Kalingga dan Genjah Kretek, zeolit aktif dengan dosis o, 5, 10, dan 15 persen dan lama penyimpanan 4, 8, dan 12 minggu. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Petak Terpisah (Split split plot design). Pengamatan meliputi mortalitas serangga hama, kadar asam lemak bebas, kadar air, daya kecambah dan mutu jagung (aroma dan rasa). Penelitian kedua terdiri dari dua fak tor yaitu dosis zeolit 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 persen serta lama penyimpanan 2, 4, 6, 8, dan 10 hari, terhadap populasi hama hidup. Penelitian ketiga terdiri dari dua faktor yaitu jenis zeolit; aktif dan biasa serta dosis zeolit; 4, 8, dan 12 persen yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Pengamatan meliputi total popu lasi hama dan kadar asam urat pada jagung. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa dosis zeolit 5 persen sudah dapat menekan kerusakan jagung. Hal ini didukung oleh kadar asam lemak bebas yang lebih rendah dari kontrol sampai akhir penyimpanan, demikian pula untuk kadar air. Dalam hal ini daya kecambah jagung masih baik dan l:)egitu pula dengan mutu jagung, yang dinilai secara organoleptik masih dapat diterima untuk pangan. Hubungan rasa dengan aroma (X1), kadar air (X2) dan mortalitas (XJ) dinyatakan dalam bentuk persamaan Y = 0,4383 + 0,3778 X1 - 0.1460 X2 - 0,0022 XJ dan R = 0,72. Penelitian kedua menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis zeolit yang diberikan, maupun lama penyimpanan yang dilakukan maka ditemui populasi hama yang rendah. Pada penelitian ketiga terlihat bahwa pada pemberian 4 persen zeolit total populasi dan kadar asam urat pada jagung lebih rendah dari kontrol. Rendahnya asam urat sangat berhubungan dengan rendahnya total populasi hama, yang dinyatakan dalam bentuk persamaan Y = - o, 8185 + O, 0548 X dan r = 0, 97. Hal ini membuktikan bahwa zeolit dapat digunakan untuk mengendalikan hama Sitophilus zeamais Motsch pada penyimpanan jagung. efisien dari pada zeolit aktif. Zeolit biasa lebihid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPostharvestid
dc.subject.ddcStorageid
dc.subject.ddcMaizeid
dc.subject.ddcZeolitesid
dc.titlePengaruh zeolit terhadap perkembangan Sitophilus zeamais motsch pada beberapa varietas jagung selama penyimpananid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordSitophilus zeamaisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record