dc.contributor.advisor | Tjahjoleksono, Aris | |
dc.contributor.advisor | Wahyudi, Aris Tri | |
dc.contributor.author | Putri, Amalia Ananda | |
dc.date.accessioned | 2023-09-21T02:24:16Z | |
dc.date.available | 2023-09-21T02:24:16Z | |
dc.date.issued | 2023 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125173 | |
dc.description.abstract | Kemangi merupakan tumbuhan obat yang banyak dijumpai di Indonesia dan
dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian mengenai antibakteri perlu
terus dilakukan seiring meningkatnya kasus resistensi antibiotik. Uji antibakteri dan
analisis metabolomik pada ekstrak etanol daun kemangi yang dibudidayakan di tiga
daerah asal (Banyuwangi, Cibungbulang, dan Dramaga) belum pernah dilakukan
sebelumnya. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antibakteri,
mengidentifikasi senyawa, serta mendeskripsikan aktivitas biologis dari senyawa
yang terkandung dalam ekstrak etanol daun kemangi asal Banyuwangi,
Cibungbulang, dan Dramaga. Ektraksi daun kemangi dilakukan menggunakan
teknik maserasi dengan pelarut etanol 96%. Ekstrak diencerkan menggunakan
DMSO 10% menghasilkan konsentrasi 10%, 20%, 40%, dan 60%. Setiap
konsentrasi diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram.
Pengujian antibakteri dilakukan terhadap bakteri Bacillus subtilis ATCC 19659,
Staphylococcus aureus ATCC 6538, Escherichia coli ATCC 8739, Pseudomonas
aeruginosa ATCC 15442. Analisis metabolomik dilakukan menggunakan GC-MS.
Ekstrak etanol kemangi konsentrasi 40% dan 60% asal Banyuwangi, Cibungbulang,
dan Dramaga dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis, tetapi tidak
menghambat tiga jenis bakteri lainnya. Hasil analisis metabolomik menunjukkan
bahwa ketiga sampel kemangi memiliki 12 senyawa yang sama. Senyawa mayor
yang terdeteksi adalah salvigenin (Banyuwangi), salvigenin dan phytol
(Cibungbulang), serta salvigenin dan linalool (Dramaga). Ketiga jenis senyawa
mayor tersebut dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri. | id |
dc.description.abstract | Basil is a medicinal plant in Indonesia and reported to have antibacterial
activity. Research on antibacterials needs to be continuously conducted due to the
increasing cases of antibiotic resistance. Antibacterial testing and metabolomic
analysis on ethanol extracts of basil leaves from Banyuwangi, Cibungbulang, and
Dramaga have not been previously conducted. Therefore, this study aims to test the
antibacterial activity, identify compounds, and describe the biological activities of
the compounds. The maceration of basil leaves was performed with 96% ethanol as
the solvent. The extracts were diluted using 10% DMSO to obtain concentrations
of 10%, 20%, 40%, and 60%. Each concentration was tested for antibacterial
activity using the disc diffusion method against Bacillus subtilis ATCC 19659,
Staphylococcus aureus ATCC 6538, Escherichia coli ATCC 8739, and
Pseudomonas aeruginosa ATCC 15442. Metabolomic analysis was carried out
using GC-MS. The 40% and 60% ethanol extracts of basil from three regions were
able to inhibit te growth of Bacillus subtilis, but did not inhibit the other three
bacterial strains. All three samples of basil have 12 identical compounds. The major
coupounds detected are salvigenin (Banyuwangi), salvigenin and phytol
(Cibungbulang), salvigenin and linalool (Dramaga). All these major compounds
have been reported to have antibacterial activity. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Uji Antibakteri dan Analisis Metabolomik dari Ekstrak Etanol Daun Kemangi Asal Tiga Daerah | id |
dc.title.alternative | Antibacterial Testing and Metabolomic Analysis of Ethanol Extract from Basil Leaves from Three Regions | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | maceration technique | id |
dc.subject.keyword | metabolomics | id |
dc.subject.keyword | disc diffusion method | id |