Penerapan Heat Shock Treatment pada Buah Jeruk Siam Garut (Citrus nobilis L.) untuk Mengurangi Gejala Chilling Injury
View/ Open
Date
2018Author
Fudoli, Muhamad
Nugroho, Lilik Pujantoro Eko
Metadata
Show full item recordAbstract
Jeruk siam Garut (Citrus nobilis L.) merupakan produk yang mudah sekali rusak baik secara mekanis maupun fisiologis. Penyimpanan suhu rendah adalah proses pengawetan bahan dengan cara pendinginan pada suhu di atas suhu bekunya. Bahan yang didinginkan pada suhu lebih rendah dari suhu optimum tertentu dapat mengalami kerusakan dingin (chilling injury). Salah satu metode yang telah dikembangkan untuk mengurangi gejala chilling injury selama penyimpanan dingin adalah heat shock treatment (HST). Tujuan penelitian ini adalah menerapkan heat shock treatment untuk mengurangi gejala chilling injury pada buah jeruk siam Garut selama penyimpanan dingin. Heat shock treatment dilakukan pada suhu 50 oC selama 2 dan 6 menit dengan menentukan indeks chilling injury yang meliputi, perubahan pH, kecepatan laju respirasi, kekerasan, total padatan terlarut, dan susut bobot yang terjadi selama penyimpanan dingin suhu 5 oC, baik dengan heat shock maupun kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan heat shock efektif mengurangi peningkatan susut bobot dan menjaga kekerasan buah jeruk siam. Perlakuan heat shock juga dapat menurunkan laju respirasi. Gejala chilling injury terjadi pada hari ke-14 ditandai dengan adanya perubahan nilai pH dan secara visual terlihat bintik-bintik hitam, cekungan dan adanya pencoklatan (browning) pada kulit jeruk siam. Jeruk siam tanpa perlakuan dapat bertahan sampai 14 hari penyimpanan pada suhu 5 oC.
