| dc.description.abstract | Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan, dan merupakan sebuah beban ekonomi global. Pemanis alternatif semakin populer belakangan ini karena semakin banyak orang menyadari masalah kesehatan yang terkait dengan asupan gula yang berlebihan tersebut. Oleh karena itu, untuk pemasaran yang efektif, produsen dituntut untuk memahami preferensi konsumen dalam membeli pemanis alternatif. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik dan perilaku konsumen dalam membeli pemanis alternatif dan menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut produk pemanis alternatif. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk menentukan 100 responden yang memenuhi kriteria berusia 18 tahun keatas dan pernah mengonsumsi produk pemanis alternatif. Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner. Pernyataan pada kuesioner menggunakan skala likert. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis konjoin. Software SPSS versi 26, dan Microsoft Excel 2021 digunakan untuk membantu menganalisis data pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kalori merupakan atribut dengan tingkat kepentingan paling utama bagi konsumen produk pemanis alternatif, diikuti oleh tingkat harga per sajian, tingkat kemanisan, sumber produk, dan aftertaste. Responden cenderung memilih produk pemanis alternatif tanpa kalori, dengan harga per sajian di bawah Rp 1.000, tingkat kemanisan yang mirip gula, bersumber alami, dan aftertaste yang halus. | id |
