Pemanasan bambu dengan limbah minyak goreng dan ketahanannya terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light)
Abstract
Laju kerusakan hutan di Indonesia yang cukup tinggi mengakibatkan
pasokan kayu sebagai bahan baku industri dan bahan bangunan berkurang. Oleh
karena itu bambu diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti kayu
dalam fungsi-fungsi yang sesuai dengan sifatnya. Akan tetapi keawetan alami
bambu tergolong rendah sehingga perlu dilakukan pengawetan. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tingkat keawetan bambu terhadap rayap kayu kering
setelah diberi perlakuan pemanasan dengan limbah minyak goreng; mengetahui
pengaruh penambahan plastik dalam proses pemanasan dengan limbah minyak
goreng terhadap sifat keawetan bambu serta untuk mengetahui pengaruh proses
pemanasan bambu dengan limbah minyak goreng terhadap sifat mekanis (MOE
dan MOR) bambu.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu bambu tali ( Gigantochloa
apus (J.A & J.H. Schulthes) Kurz), bambu hitam (Gigantochloa atroviolaceae
Widjaja), plastik jenis Polyethylene (PE) dan limbah minyak goreng. Faktor
perlakuan yakni penambahan plastik (dengan atau tanpa plastik), suhu 100°C dan
150°C serta waktu pemanasan 30 menit dan 60 menit. Pengujian bambu meliputi
sifat keawetan bambu terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus
Light) dan sifat mekanis (MOR dan MOE). Indikator yang diukur dalam
pengujian keawetan bambu yaitu mortalitas rayap dan penurunan berat bambu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keawetan bambu terhadap rayap
kayu kering meningkat setelah diberi perlakuan pemanasan menggunakan limbah
minyak goreng. Rata-rata peningkatan mortalitas rayap dengan pemanasan bambu
tersebut adalah sebesar 94%. Sedangkan penurunan berat bambu mengalami
perubahan dari 1,7 % pada contoh uji kontrol menjadi 0,9% setelah diberi
perlakuan pemanasan dengan limbah minyak goreng. Perlakuan penambahan
plastik tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap sifat keawetan bambu.
Pemanasan bambu dengan limbah minyak goreng tidak menurunkan sifat
mekanisnya. Perlakuan waktu dan suhu pemanasan yang terbaik adalah
pemanasan selama 30 menit dengan suhu 150°C.
Collections
- UT - Forest Products [2186]