Studi pengaruh pemberian makanan terhadap pertumbuhan buaya muara (Crocodylus porosus) pada penangkaran PT.Ekanindya Karsa di Cikande, Kabupaten Serang
View/ Open
Date
2008Author
Elmir, Maghleb Yudinna
Nuitja, I Nyoman S
Suwelo, Ismu Sutanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Buaya Muara merupakan satwa yang bernilai ekonomis tinggi, karena buaya tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk industri kulit saja, bahkan telah diketahui pula bahwa banyak industri lain seperti industri obat-obatan, makanan, dan pupuk yang memanfaatkan buaya sebagai bahan baku industrinya. Pola pemanfaatan Buaya Muara yang masih mengupayakan metode eksploitatif ini mengakibatkan dampak pada terjadinya penurunan populasi buaya di alam, sehingga perlu dilakukan upaya penangkaran. Permasalahan pada penangkaran buaya umumnya adalah berkaitan dengan pembiayaan yang cukup tinggi dalam memenuhi kuantitas pembelian pakan buaya dalam jumlah besar. Sehingga diperlukan pencarian jenis pakan alternatif yang dapat memenuhi syarat ketersediaan dan harga yang terjangkau.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari jenis pakan yang dapat dijadikan alternatif pilihan, mendeskripsikan keefektifan (secara kualitas dan kuantitas) kegiatan pemberian pakan, dan melakukan pendugaan terhadap hubungan panjang -- berat buaya dan hubungan berat lebar dada buaya pada Buaya Muara di penangkaran. Penelitian berlangsung pada penangkaran buaya milik PT Ekanindya Karsa yang terletak di Desa Parigi, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa jenis pakan limbah ikan dapat menjadi pilihan pakan pengganti yang sebelumnya hanya mengandalkan jenis pakan kepala ayam. Hal ini terbukti dari tidak adanya perbedaan yang nyata terhadap komposisi gizi, pertambahan panjang total, berat tubuh, dan lebar dada. Bahkan apabila dilihat dari efisiensi biaya produksi pakan dengan luasan kulit yang dihasilkan antara buaya percobaan yang diberikan pakan jenis kepala ayam dan limbah ikan, dapat terlihat bahwa jenis pakan limbah ikan dapat memberikan hasil yang lebih baik dengan harga pakan yang relatif lebih murah dibandingkan jenis pakan kepala ayam. Namun tingkat konsumsi limbah ikan tidak terlalu baik.
Dari hubungan panjang - berat diketahui bahwa buaya mengalami pertambahan berat yang lebih dominan dibandingkan pertambahan panjang. Sementara itu dari hubungan berat tubuh lebar dada diketahui bahwa setiap pertambahan berat tubuh sebesar 1 satuan akan diikuti dengan pertambahan lebar dada sebesar nilai pangkat yang berkisar antara 0,3115 hingga 0,3444. Informasi tersebut dapat memberikan gambaran tentang hasil kuantitatif terhadap hasil pemberian jenis pakan yang dicobakan terhadap berbagai dimensi pertumbuhan buaya. Perlu diperhatikan bahwa pemanfaatan buaya lebih dititik - beratkan pada luasan bidang kulit yang dapat dihasilkan. Oleh karena itu dengan memacu pertumbuhan dimensi panjang dan lebar dada buaya oleh pilihan jenis pakan yang tepat, akan lebih menguntungkan bagi penangkaran tersebut.
Collections
- UT - Aquaculture [1973]