dc.description.abstract | Indonesia sebelum terjadinya pandemi Covid-19 merupakan salah satu
negara penyelenggaraan pertemuan dan konferensi di Asia Pasifik terbanyak yaitu
122 event (ICCA 2018). Kegiatan MICE di beberapa daerah atau destinasi
berdampak terhadap kemajuan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.
Beberapa daerah tempat penyelenggaraan untuk diadakannya event seperti Jakarta,
Bali, Surabaya dan Yogyakarta dipertimbangkan untuk kegiatan event MICE secara
internasional. Artinya, sebelum terjadinya pandemi kegiatan event MICE
mengalami gangguan eksternal yaitu masuknya pandemi Covid-19 di Indonesia
yang menyebabkan penurunan jumlah kegiatan MICE sebesar 84%
(Kemenparekraf 2020). Hal ini menyebabkan kerugian yang dialami oleh
perusahaan penyelenggaraan MICE mencapai 300 miliar rupiah (Rudatin 2020).
Untuk itu, adaptasi bisnis terjadi karena adanya perubahan secara ekstrem
di lingkungan industri bisnis ini, salah satunya adanya pandemi Covid-19. Sebelum
analisis adaptasi bisnis MICE, analisis dampak pandemi Covid-19 diperlukan
sebagai analisis historikal industri dan acuan untuk adaptasi. Secara ekonomi,
industri bisnis MICE memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap Salah
satu adaptasi untuk bertahan pada industri MICE yaitu melakukan aktivitas event
secara online. Munculnya platform online dan aktivitas industri mendorong
perusahaan MICE untuk beradaptasi secara online dengan teknologi sesuai dengan
standar saat offline.
Penelitian ini berfokus kepada adaptasi bisnis yang dilakukan oleh PT XYZ
untuk bertahan pada saat terjadinya pandemi Covid-19, sehingga dapat
menggambarkan bisnis proses yang terjadi pada perusahan PT XYZ untuk
menyempurnakan model bisnis pada pasca pandemi Covid-19 melalui metode
Bisnis Model Kanvas, yang dianalisis secara kuantitatif menggunakan IFE/EFE dan
metode kualitatif menggunakan analisis SWOT dan BOS.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis yang dilakukan PT XYZ
untuk bertahan di Industri Meeting pada saat pandemi berlangsung, (2)
Mengidentifikasi perbedaan strategi bisnis PT XYZ yang dilakukan agar dapat
bertahan pada saat pandemi dan sebelum pandemi, dan (3) Menentukan model
bisnis yang disempurnakan oleh PT XYZ yang dilakukan pada saat new normal.
Hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa (1) Pemanfaatan
teknologi sangat berepengaruh didalam kegiatan penyelenggaraan meeting pada
saat terjadinya pandemi, (2) Aktivitas utama juga mengalami pendalaman di dalam
membuat sebuah konsep acara, menciptakan ambience secara nyata pada saat
dilakukannya sebuah pertemuan, walaupun di adakan secara virtua, (3)
Berdasarkan hasil matriks IE yang menunjukkan PT XYZ pada posisi sel II dengan
skor pada matriks IFE 2,89 dan matriks EFE 3,60, dapat dikembangkan dari
perluasan dari segmentasi pelanggan serta pengembangan dari produk. | id |