Show simple item record

dc.contributor.advisorMuchtadi, Deddy
dc.contributor.advisorSuhartono, Maggy T.
dc.contributor.advisorZakaria, Fransiska R
dc.contributor.authorHartoyo, Lilik Kustiyah;
dc.date.accessioned2023-09-12T02:30:44Z
dc.date.available2023-09-12T02:30:44Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124618
dc.description.abstractTempe merupakan produk fermentasi dari kedelai yang bernilai gizi tinggi sehingga sering digunakan untuk terapi gizi bagi kelompok rawan gizi. Salah satu bentuk olahan tempe yang awet dan mudah didistribusikannya adalah tepung tempe. Namun kendala yang ditemukan dalam pemanfaatan tepung tempe adalah adanya rasa pahit pada tepung tempe yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pada bagian yang mana terdeteksi adanya rasa pahit serta mempelajari cara mencegah terbentuk:iya rasa pahit selama proses pembuatan tepung tempe, atau cara menghilangkannya apabila telah terbentuk pada tepung tempe . Untuk mengetahui keberadaan rasa pahit, maka dilakukan uji organoleptik terhadap lima jenis tepung tempe yang diolah dari lima jenis tempe mentah dari lima pengrajin tempe di Bogor. Uji organoleptik tersebut dilaksanakan oleh 20 panelis dengan kriteria uji adalah tidak pahit (-), agak pahit (0), pahit (+), dan pahit sekali (++). Ekstraksi dengan menggunakan air hangat (40°C, selama 2 jam) dilakukan terhadap tepung tempe. Setelah dilakukan penyaringan, maka diperoleh dua bagian, yaitu filtrat dan residu (ampas). Terhadap kedua bagian tersebut, kemudian dilakukan uji organoleptik. Berdasarkan adanya persamaan persepsi panel is terhadap keberaclaan rasa pahit pada filtrat dan arnpas, rnaka untuk tahap penelitian selanjutnya digunakan tiga jenis sampel. Ketiga jenis sampel tersebut diekstrak dengan rnenggunakan pelarut campuran heksan dan etanol (82: 18) pada suhu kamar selama 12 jam, dengan perbandingan tepung tempe dan pelarut adalah I :6. Kemuclian dilakukan pemisahan bagian pelarut yang menganclung minyak dan ampas tempe berkadar minyak rendah. Residu pelarut clalam ampas tempe berkadar minyak rendah dihilangkan dengan cara dikering-anginkan pacla suhu ruang selama 36 jam. Pemisahan minyak kasar dari pelarut clilakukan dengan cara destilasi (vakum). Selanjutnya minyak kasardiekstrak dengan menggunakan air destilata (l: IO) selama 2x I menit, disentrifus pada suhu ruang selama 30 menit untuk memisahkan bagian minyak (yang telah dicuci dengan air) dan lipida yang terekstrak dalam air. Kemudian uji organoleptik dilakukan terhadap ampas tempe berkadar minyak rendah, lipida yang terekstrak clalam air dan minyak. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSoya starchid
dc.subject.ddcTempeid
dc.titleUsaha mengurangi rasa pahit pada tepung tempe dari bahan mentah tempe kedelai produksi beberapa pengrajin tempe di Bogorid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record