Strategi Pengembangan Usaha Persuteraan pada Rumah Sutera Alam Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam
lingkungan internal perusahaan yang merupakan kekuatan dan kelemahan
perusahaan , 2) Mengidentifikasi faktor-faktor yang terlibat dalam lingkungan
eksternal yang merupakan peluang dan ancaman perusahaan, 3) Merumuskan
strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan perusahaan, 4) Merumuskan
alternatif dan prioritas strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh
perusahaan.
iii
Penelitian ini dilakukan pada usaha Rumah Sutera Alam yang berlokasi di
daerah Ciapus, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pengumpulan data dan
penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga bulan April 2011. Penentuan
responden dilakukan dengan purposive sampling. Metode pengolahan dan analisis
data menggunakan analisis tiga tahap formulasi strategi. Adapun alat bantu
analisis yang digunakan dalam merumuskan alternatif strategi perusahaan adalah
matriks faktor eksternal dan internal (matriks EFE dan IFE), matriks IE dan
SWOT, serta matriks QSP.
Kekuatan terbesar usaha Rumah Sutera Alam ini adalah ketersediaan
modal dan lahan yang dimiliki pemilik, sedangkan kelemahan utamanya adalah
keterbatasan jumlah tenaga kerja yang ada. Peluang terbesar usaha Rumah Sutera
Alam adalah peningkatan terhadap permintaan produk yang dihasilkan sedangkan
ancaman utamanya adalah penyebaran penyakit pebrin pada bahan baku (telur
ulat sutera). Berdasarkan hasil analisis matriks IFE, EFE, dan IE menunjukkan
bahwa usaha Rumah Sutera Alam berada pada sel V, artinya Rumah Sutera Alam
berada pada kondisi hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Implikasi
strategi yang paling sesuai diterapkan pada posisi ini adalah strategi penetrasi
pasar dan pengembangan produk.
Berdasarkan analisis SWOT maka diperoleh alternatif strategi yang dapat
diterapkan Rumah Sutera Alam yaitu a) tetap mempertahankan ciri khas produk
sebagai produk yang berkualitas dengan keidentikan yang dimiliki, b)
meningkatkan differensiasi produk dan pelayanan kepada konsumen untuk
meningkatkan penjualan, c) melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan
penjualan, d) optimalisasi sistem produksi untuk meningkatkan kapasitas, e)
restrukturisasi sistem manajemen perusahaan untuk mengatasi kelemahan
sumberdaya perusahaan, f) mengatasi penyebaran penyakit yang terjadi pada
bahan baku (telur) dengan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki perusahaan,
dan g) memanfaatan skim kredit untuk mengatasi permodalan pada petani sutera
(petani plasma) untuk meningkatkan produksi
Berdasarkan analisis matriks QSP diketahui bahwa alternatif strategi yang
menjadi prioritas Rumah Sutera Alam secara berurutan adalah a) optimalisasi
sistem produksi untuk meningkatkan kapasitas dengan nilai STAS 6,668, b) tetap
mempertahankan ciri khas produk sebagai produk yang berkualitas dengan
keidentikan yang dimiliki dengan nilai STAS 6,399, c) meningkatkan differensiasi
produk dan pelayanan kepada konsumen untuk meningkatkan penjualan dengan
nilai STAS 6,290, d) restrukturisasi sistem manajemen perusahaan untuk
mengatasi kelemahan sumberdaya perusahaan dengan nilai STAS 6,040, e)
mengatasi penyebaran penyakit yang terjadi pada bahan baku (telur) dengan
kekuatan dan kemampuan yang dimiliki perusahaan dengan nilai STAS 5,594, f)
pemanfaatan skim kredit rakyat untuk mengatasi permodalan pada petani sutera
(petani plasma) untuk meningkatkan produksi dengan nilai STAS 5,409, dan g)
Melakukan penetrasi pasar untuk meningkatkan penjualan dengan nilai STAS
5,330
Collections
- UT - Agribusiness [4547]