| dc.description.abstract | Konsep keberlanjutan dalam perspektif bisnis adalah kemampuan dari perusahaan untuk bertahan dalam jangka waktu yang lama, baik dari sisi finansial maupun non finansial. Contohnya yaitu konsep ESG yang mengacu kepada pendekatan komperhensif terhadap faktor-faktor keberlanjutan dalam analisis keputusan investor dan perusahaan dalam industri. Perkembangan dari isu ESG ferjadi karena adanya kesadaran publik mengenai kepedulian tentang isu lingkungan, sosial, dan ketaatan perusahaan dalam menjalankan operasional bisnis. Secara cepat ESG telah menjadi sebuah benchmark untuk melakukan evaluasi dari Kinerja sebuah perusahaan dari sisi tanggung jawab investasi perusahaan.
Pada jangka waktu singkat, publik mulai mengenal dan menyadari peran dari faktor ESG terhadap efisiensi, produktivitas, peningkatan operasional, dan manajemen risiko dalam jangka panjang yang mampu meningkatkan pemahaman dari investor untuk memperhitungkan faktor ESG dalam investasi perusahaan. Investasi ESG merupakan pendekatan yang digunakan perusahaan untuk bertindak secara berkelanjutan dengan mengambil tindakan di bidang tertentu dan pada akhirnya dapat memberikan nilai kepada investor, melalui keuntungan perusahaan.
Penelitian ini berfokus pada konsekuensi dari kinerja ESG perusahaan terhadap risiko keuangan perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45. Penelitian ini memiliki scope yang lebih luas, karena melakukan penelitian di berbagai sektor, sehingga dapat melihat perilaku yang berbeda dari masing-masing sektor.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) melakukan analisa mengenai pengaruh kinerja ESG, ESG Controversy, dan Board Gender Diversity terhadap risiko keuangan pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45, (2) melakukan analisa mengenai pengaruh moderasi dari ESG Controversy dalam hubungan antara kinerja ESG terhadap risiko keuangan pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 dan (3) melakukan analisa mengenai pengaruh moderasi dari Board Gender Diversity dalam hubungan antara kinerja ESG terhadap risiko keuangan pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45. Hasil penelitian ini yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1) kinerja ESG berpengaruh negatif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham pada perusahaan LQ-45, yang merupakan proxy dari Total Risk, (2) ESG Controversy berpengaruh negatif dan signifikan pada perusahaan LQ-45, baik untuk model Total Risk maupun model Systematic Risk dan (3) BGD berpengaruh negatif dan signifikan terhadap beta saham perusahaan LQ-45 yang merupakan proxy dari Systematic Risk. Artinya, peningkatan jumlah jajaran pimpinan perempuan dalam sebuah perusahaan akan menurunkan beta saham perusahaan. Namun, BGD tidak memiliki pengaruh signifikan pada volatilitas harga saham sebuah perusahaan, yang merupakan proxy Jari Total Risk. | id |
