Show simple item record

dc.contributor.advisorMuladno
dc.contributor.advisorUlfah, Maria
dc.contributor.advisorDarwati, Sri
dc.contributor.authorBestari, Ahmad
dc.date.accessioned2023-08-24T04:08:36Z
dc.date.available2023-08-24T04:08:36Z
dc.date.issued2023-08-24
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124294
dc.description.abstractKetersediaan ayam ras pedaging level Final Stock (FS) yang cukup di Indonesia tidak bisa lepas dari keberhasilan sejumlah perusahaan pembibitan ayam ras didalam melakukan pemeliharaan indukan level Parent Stock (PS) dan Grand Parent Stock (GPS). Secara teknis pemeliharaan GPS terbagi menjadi 2 (dua) periode yaitu periode rearing umur 1-24 minggu dan periode produksi umur 25 – 65 minggu. Tujuan utama pemeliharaan pada periode rearing adalah untuk menghasilkan ayam dengan berat ideal, keseragaman (uniformity) yang tinggi, kondisi dan kematangan seksual yang cukup sehingga dapat menghasilkan telur tetas yang baik pada saat memasuki periode produksi. Selain itu keberhasilan pemeliharaan pada periode rearing menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan pembibit dalam mempersiapkan GPS menuju periode produksi. Secara teknis di lapangan setiap perusahaan pembibitan berupaya untuk mencapai peforma produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan principal sesuai dengan strain-nya masing-masing. Terdapat beberapa parameter yang harus diperhatikan oleh perusahaan pembibitan dalam pemeliharaan periode rearing antara lain bobot badan, konsumsi pakan, deplesi, keseragaman dan sex rasio. Capaian performa produksi masing-masing perusahaan pembibitan tentunya akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, walaupun faktor cuaca dan kondisi mikro saat ini mampu diatasi dengan adanya teknologi closed house sehingga sangat dimungkinkan capaian performa produksi dari masing-masing perusahaan pembibit akan mengalami perbedaan. Atas kondisi tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap capaian performa produksi pada akhir periode rearing umur 24 minggu baik pada GPS ayam ras pedaging betina (D-Line) maupun jantan (C-Line) dari masing-masing strain yang dipelihara di perusahaan dibandingkan terhadap standar performa produksi yang telah ditetapkan prinsipal. Evaluasi performa produksi GPS umur 24 minggu ini belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga hasil penelitian dapat memberikan informasi capaian performa produksi GPS ayam ras pedaging dari masing-masing strain yang berkembang di Indonesia. Ruang lingkup penelitian ini mencakup data performa produksi GPS ayam ras pedaging D-Line dan C-Line pada periode akhir rearing umur 24 minggu dengan strain S1, S2 dan S3 berasal dari 46 flock yang tersebar di 8 perusahaan pembibitan ayam ras di Indonesia pada wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Kalimantan Barat dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021. Penelitian evaluasi performa produksi GPS ayam ras pedaging ini terbagi dalam tiga bahasan yaitu perbandingan performa antar strain, perbandingan antar perusahaan/wilayah dan perbandingan performa aktual dibandingkan dengan standar prinsipal masing-masing. Hasil uji perbandingan capaian performa produksi GPS ayam ras pedaging antar strain S2 dan S3 sebagian besar menunjukkan adanya perbedaan. Pada GPS ayam ras pedaging D-Line perbedaan terjadi pada performa konsumsi pakan, tingkat kematian, dan keseragaman, sedangkan pada capaian bobot badan menunjukkan capaian yang relatif sama. Pada GPS ayam ras pedaging C-Line menunjukkan adanya capaian yang relatif sama pada performa bobot badan, kematian, dan sex rasio, sementara untuk capaian performa produksi untuk konsumsi pakan dan keseragaman menunjukkan adanya perbedaan capaian antar strain. Perbandingan capaian performa aktual dibandingan dengan standar prinsipal, sebagian besar strain menunjukkan adanya perbedaan dengan standar yang telah ditetapkan prinsipal. Untuk strain S1 pada GPS ayam ras pedaging D-Line dan C-Line menunjukkan adanya perbredaan capaian dibandingkan dengan standar yang ditetapkan prinsipal, terkecuali untuk sex rasio capaian relatif sama dengan standar yang ditetapkan prinsipal. Untuk strain S2 pada GPS ayam ras pedaging D-Line menunjukkan capaian pada seluruh performa produksi berbeda dengan standar. Sedangkan pada GPS ayam ras pedaging C-Line capaian bobot badan, konsumsi pakan dan keseragaman menunjukkan angka yang relatif sama dengan standar, sementara perbedaan dengan standar terjadi pada kematian dan sex rasio. Selanjutnya untuk perbandingan dengan standar pad strain S3 seluruh performa produksi menunjukkan adanya perbedaan dengan standar prinsipal baik pada D-Line maupun C-Line. Perbandingan capaian performa produksi pada strain S1 antar wilayah meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Lampung sebagian besar performa produksi menunjukkan capaian yang relatif sama, namun demikian terdapat perbedaan pada capaian keseragaman baik pada GPS ayam ras pedaging D-Line dan C-Line. Pada perbandingan capaian performa produksi strain S2 antar wilayah meliputi Ciamis, Pasuruan dan Tasikmalaya seluruh performa produksi menunjukkan adanya kesamaan antar wilayah. Selanjutnya perbandingan performa produksi strain S1 yang berada di 5 perusahaan berbeda menunjukkan sebagian besar performa produksi mengalami perbedaan capaian, namun kesamaan capaian performa produksi terjadi pada capaian bobot badan D-Line dan keseragaman C-Line. Simpulan bahwa setiap strain memiliki karakteristik dan keungulan masing-masing sesuai dengan potensi genetik yang di kembangkan oleh perusahaan prinsipal dalam hal ini adalah capaian performa pada umur 24 minggu. Perbandingan capaian performa prosuksi GPS ayam ras pedaging aktual terhadap standar sebagian besar menunjukkan adanya perbedaan, Sehingga masing-masing perusahaan harus mengevaluasi kembali capaian performa produksi agar sesuai dengan target standar yang ditetapkan prinsipal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEvaluasi Performa Produksi Tiga Strain Grand Parent Stock Ayam Ras Pedaging Umur 24 Minggu di Indonesiaid
dc.title.alternativeEvaluation of Production Performance of Three Grand Parent Stock Strains of 24-Week-Old Broiler Breeds in Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordperforma, produktivitas, strain, GPSid
dc.subject.keywordperformaid
dc.subject.keywordproduktivitasid
dc.subject.keywordstrainid
dc.subject.keywordGPSid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record