Show simple item record

dc.contributor.advisorSyarief, Rizal
dc.contributor.advisorHanan, Sufrin
dc.contributor.authorParamitha, Mia
dc.date.accessioned2023-08-23T14:19:52Z
dc.date.available2023-08-23T14:19:52Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124263
dc.description.abstractTransportasi dan pergudangan merupakan salah satu subsektor yang menunjang perkenomian nasional. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, arus perdangangan baik domestik maupun internasional meningkat. Sektor pengangkutan barang merupakan salah satu sektor yang mendukung perkembangan perdagangan untuk membantu mempercepat aliran arus barang. Perkembangan sektor pengangkutan barang tidak terlepas dari keberadaan perusahaan jasa angkutan barang darat menggunakan truk. Sebagain besar pergerakan barang domestik dilakukan dengan truk. Setiap tahunnya jumlah perusahaan pengangkutan kian bertambah. Bisnis jasa angkutan barang jalur darat akan terus mengalami perkembangan luar biasa. Beberapa tahun terakhir muncul disrupsi digital pada kegiatan logistik dengan kehadiran platform logistik. Platform tersebut memungkinkan pengaturan transportasi sesuai permintaan yang akan memberikan kemudahan pada penggunanya. Hal ini memberikan tekanan yang signifikan pada pasar logistik tradisional. Perusahaan jasa angkutan barang merasakan tekanan dalam berkembang terutama perusahaan baru yang tidak memiliki kompetensi yang memadai, jaringan operasi yang kurang luas, layanan yang kurang berkualitas, keterbatasan modal, dan daya saing rendah. Oleh karena itu, perusahaan jasa angkutan barang jalur darat dituntut untuk memiliki performa dan kinerja yang baik agar mampu bersaing dan bertahan. Sebuah model bisnis pada perusahaan dapat dilihat sebagai sesuatu yang penting dan merupakan awal mula munculnya inovasi yang memiliki potensi untuk mengubah struktur yang telah ada. Business Model Canvas (BMC) merupakan sebuah model bisnis yang mampu menjelaskan bagaimana organisasi atau perusahaan menangkap nilai, menciptakan dan menyerahkan pada konsumen. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri jasa angkutan barang jalur darat menggunakan truk dengan fokus utama pada aktivitas bisnis pengiriman barang kargo umum. Sejak restrukturisasi pada tahun 2019, PT XYZ menanggung seluruh beban perusahaan yang sebelumnya ditutup. Mulai dari pegawai, kredit yang berjalan, dan beberapa aset. Pendapatan PT XYZ cenderung menurun dan stagnan sejak awal didirikan. Hal ini disebabkan jumlah pelanggan yang tidak banyak bertambah, kualitas jasa yang kurang optimal, dan persaingan harga. Disisi lain, PT XYZ sangat bergantung pada pembayaran pelanggan karena hanya memiliki satu arus pendapatan yaitu jasa angkutan. Sistem dan mekanisme usaha yang saat ini berjalan belum memberikan dampak yang optimum sehingga perusahaan perlu mengembangkan strategi bisnis. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis model bisnis PT XYZ, mengidentifikasi faktor eksternal dan internal perusahaan, dan merancang perbaikan kanvas model bisnis sebagai strategi pengembangan bisnis PT XYZ ke depan. Pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis tiga tahap dalam perumusan strategi dengan pendekatan kanvas model bisnis. Alat untuk analisis perumusan strategi tiga tahap menggunakan matriks faktor internal (IFE), matriks faktor eksternal (EFE), matriks IE, matriks SWOT dan QSPM. Berdasarkan pemetaan sembilan elemen kanvas model bisnis, customer segment PT XYZ adalah individu pemilik usaha dan perusahaan atau instansi. Value proposition yang ditawarkan dan menjadi keunggulan berupa harga yang kompetitif, kondisi kendaraan yang dijaga agar selalu prima, supir berpengalaman, layanan door to door, dan penggunaan teknologi GPS. Elemen channel pada PT XYZ terdiri dari dua saluran yaitu saluran langsung dan tidak langsung. Saluran langsung melalui telepon, whatsapp, dan kunjungan secara langsung. Sedangkan saluran tidak langsung melalui website. Customer relationship dibangun melalui personal assistance melalui whatsapp dan telepon seluler. PT XYZ memiliki revenue stream yang seluruhnya berasal dari jasa pengiriman reguler dan sewa kendaraan. Key resources yang dimiliki PT XYZ terdiri dari fisik, intelektual, dan sumber daya manusia. Key activities dari PT XYZ terdiri dari pemasaran, penerimaan pesanan, persiapan kendaraan, proses muat barang, pemantaun kendaraan, proses bongkar muat dan serah terima barang di lokasi tujuan, pengiriman invoice dan follow up pembayaran pelanggan, serta servis berkala. PT XYZ memiliki beberapa key partnership yaitu dealer, lembaga pembiayaan, mitra pemilik kendaraan, mitra sesama jasa angkutan, perusahaan asuransi, grosir sparepart, jasa professional, dan jaringan anggota TNI/Polri. Cost structure PT XYZ terdiri dari biaya karyawan, hutang kredit, jasa professional, rumah tangga kantor, pajak, operasional, pemasaran, dan retribusi. Hasil analisis faktor internal pada matriks IFE, nilai skor tertinggi pada kekuatan diperoleh elemen value proposition sedangkan kelemahan pada elemen key activities. Pada matriks EFE nilai skor tertinggi pada peluang diperoleh elemen channels dan customer relationship, sedangkan ancaman diperoleh elemen customer segment. Berdasarkan matriks IE posisi PT XYZ berada pada sel V dengan skor IFE 2.701 dan skor EFE 2.497. Posisi tersebut paling baik dikendalikan dengan strategi menjaga dan mempertahankan (hold and maintain). Implikasi strategi yang dapat digunakan pada posisi tersebut adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Formulasi strategi menggunakan matriks SWOT menghasilkan 36 alternatif strategi. Berdasarkan prioritas strategi yang dianalisis mengunakan QSPM, elemen BMC yang memiliki nilai TAS tertinggi yaitu key activity, customer segment, dan value proposition. Pada kanvas model bisnis perbaikan terdapat penambahan aktivitas kunci kegiatan monitoring dan evaluasi, penambahan segmen pelanggan individu umum, dan peningkatkan kualitas jasa serta inovasi produk. Desain model bisnis perbaikan menghasilkan alternatif strategi bisnis baru PT XYZ untuk pengembangan jangka panjang dan jangka pendek. Pengembangan jangka pendek terfokus pada pemasaran, pengembangan produk, dan peningkatan layanan untuk meningkatkan pendapatan. Sementara pengembangan jangka panjang terfokus pada pengembangan bisnis untuk keberlanjutan dan stabilitas usaha.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAnalisis Strategi Pengembangan Bisnis Jasa Angkutan Barang PT XYZid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordJasa Angkutan Barangid
dc.subject.keywordEFEid
dc.subject.keywordIFEid
dc.subject.keywordKanvas Model Bisnisid
dc.subject.keywordQSPMid
dc.subject.keywordSWOTid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record