Strategi Pemanfaatan Komplementaritas Produk Jasa Pariwisata dalam Pengembangan Bisnis Kedai Kopi Daong

Abstract

Sektor pariwisata memiliki peran penting dalam perekonomian nasional, dilihat dari beberapa indikator seperti kontribusi terhadap PDB serta devisa yang terus meningkat, serta nilai ekspor jasa pariwisata Indonesia yang surplus. Di sisi lain, hal ini juga memberikan indikasi bahwa terdapat peluang usaha di bidang pariwisata mempertimbangkan pemerintah juga sangat mendukung kegiatan ekonomi di sektor ini. Pariwisata memiliki beberapa klasifikasi yang juga menjadi produk komplementernya, seperti jasa penyediaan makanan dan minuman, jasa akomodasi, jasa hiburan, dan jasa terkait lainnya. Namun pada perkembangannya, sektor juga menjadi sektor yang sangat terdampak dari adanya pandemi. Berbagai daerah di Indonesia menjadi tujuan kegiatan pariwisata, termasuk Kabupaten Bogor di Jawa Barat. Di wilayah tersebut, terdapat sebuah usaha kedai kopi yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, yaitu Kopi Daong. Untuk mengembangkan bisnis dan juga lebih adaptif dalam menghadapi industri, Kopi Daong perlu menerapkan strategi pengembangan bisnis untuk memanfaatkan peluang dari keadaan pandemi yang sudah teratasi sehingga masyarakat mulai mencari destinasi pariwisata. Kopi Daong dapat menjadi lebih baik di masa depan dengan menggabungkan bisnis kedai kopi dan memanfaatkan potensi tempat wisata alam untuk menjadi tujuan wisata. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis Kopi Daong, menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada model bisnis Kopi Daong, serta menentukan alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh Kopi Daong untuk mengembangkan bisnis. Analisis data menggunakan Business Model Canvas, analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, serta kerangka kerja empat langkah dari Blue Ocean Strategy. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli tahun 2022 melalui observasi aktivitas bisnis Kopi Daong serta melakukan wawancara dengan pihak yang terlibat dalam aktivitas bisnis sehari-hari yaitu manajer operasional dan perwakilan tim pelaksana Kopi Daong dengan total berjumlah empat orang. Hasil penelitian memberikan gambaran mengenai model bisnis yang dijalankan Kopi Daong, diantaranya adalah customer segments perusahaan untuk pengunjung ekonomi menengah ke bawah, dengan value propositions ditawarkan berfokus suasana alam, harga terjangkau, dan pelayanan cepat. Dalam menyampaiukan value kepada pengunjung, perusahaan menggunakan saluran langsung, dan menjaga customer relationship melalui berbagai Upaya untuk mengakomodir review atau testimoni pengunjung. Key activities perusahaan adalah pada jasa penyediaan makanan dan minuman serta pemasaran, sementara itu key resources perusahaan adalah sumber daya manusia, lokasi kedai, fasilitas, dan brand image. Perusahaan memiliki key partners yaitu elemen pemerintah, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, UMKM, dan penyedia bahan baku. Melalui analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta penyusunan alternatif strategi melalui pendekatan Blue Ocean Strategy, terdapat gambaran bagi perusahaan bahwa masih terdapat beberapa elemen bisnis yang perlu ditingkatkan, di antaranya adalah customer segments agar dapat memperluas jangkauan segmen pengunjung, memperluas cakupan value propositions dan key v activities dari jasa penyediaan makanan dan minuman ditambah menjadi penyedia jasa rekreasi. Selain itu juga diperlukan perbaikan pada optimalisasi pemanfaatan media sosial (channels dan customer relationships), perbaikan fasilitas (key resources), dan perluasan mitra kunci dengan sesama pelaku usaha pancawati (key partnerships). Hal tersebut perlu dilakukan untuk memaksimalkan potensi atau kekuatan perusahaan seperti kedai dengan nuansa alam, namun mempertimbangkan bahwa perusahaan masih memiliki beberapa kelemahan seperti belum memaksimalkan lahan yang dimiliki, akses menuju lokasi yang kurang memadai, dan belum memanfaatkan berbagai fitur di media sosial. Secara umum perusahaan menghadapi peluang dari pandemi yang sudah membaik dan pesaing usaha. Perusahaan dapat berupaya dengan membuat tim khusus media sosial, membentuk site plan pengembangan Kopi Daong, membentuk forum bersama pelaku usaha dan pemerintah di daerah Pancawati, Kabupaten Bogor, dan menyusun skema kerja sama investasi. Hasil akhir dari pengembangan bisnis adalah agar dapat mengembangkan Kopi Daong menjadi tujuan wisata yang lengkap dengan kedai kopi dan fasilitas rekreasi dan akomodasi melalui komplementaritas produk jasa pariwisata.